Menuju konten utama

Kapal Korsel Tenggelam di Jepang, 8 WNI Jadi Awak Kapal di Sana

Sembilan awak kapal telah ditemukan, dengan delapan di antaranya meninggal dunia.

Kapal Korsel Tenggelam di Jepang, 8 WNI Jadi Awak Kapal di Sana
Ilustrasi Kapal tenggelam. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Sebuah kapal berbendera Korea Selatan tenggelam di perairan Shimonoseki, Jepang pada Rabu (20/3/2024). Kapal bernama Keoyoung Sun itu diketahui membawa 11 awak yang terdiri atas delapan WNI, dua warga Korsel, dan satu warga China.

Pemerintah Indonesia terus berkoordinasi dengan badan penjagaan pantai Jepang (Japan Coast Guard/JCBG) terkait tenggelamnya kapal tersebut.

Koordinasi dijalankan oleh Konsulat Jenderal RI di Osaka untuk memperoleh informasi lebih lanjut menyangkut kejadian itu, kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. Informasi yang didapat hingga saat ini masih terbatas pada telah ditemukannya sembilan awak kapal.

“Sembilan awak telah ditemukan, dengan delapan di antaranya meninggal dunia,” kata Judha melalui pesan singkat, Kamis (21/3/2024) dilansir dari Antara.

Delapan awak kapal yang meninggal dunia belum diketahui identitasnya, sementara dua awak lainnya masih belum ditemukan.

Judha mengatakan JCG masih terus melakukan pencarian intensif guna menemukan para korban.

“KJRI Osaka terus melakukan koordinasi dengan JCG dan pihak rumah sakit untuk proses pencarian dan identifikasi,” katanya.

Sementara itu, Kemlu berupaya menghubungi keluarga di Indonesia untuk menginformasikan musibah ini dan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk memastikan hak-hak para WNI terlindungi.

Menurut laporan Kyodo News, kedelapan korban jiwa itu berada di antara sembilan orang yang coba diselamatkan para petugas. Satu orang, yang selamat, disebutkan mengalami luka yang tidak mengancam nyawa.

Kesembilan orang mengenakan pelampung, menurut kantor lokal badan pengamanan pantai. Pencarian terus dilakukan untuk menemukan dua awak yang masih hilang.

Kapal yang tenggelam itu mengangkut 980 ton asam akrilat dan belum bisa dipastikan apakah terjadi kebocoran, kata kantor tersebut seperti dikutip Kyodo News.

Menurut badan pengamat cuaca setempat, peringatan soal angin kencang dan ombak tinggi telah dikeluarkan ketika insiden itu terjadi.

Baca juga artikel terkait KAPAL TENGGELAM

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto