Menuju konten utama
Periksa Fakta

Salah: Kapal Bantuan Indonesia Tak Salurkan Bantuan ke Gaza

Bantuan sebanyak 242 ton yang dibawa kapal tersebut telah disalurkan langsung kepada korban konflik Gaza melalui Bulan Sabit Merah Mesir.

Salah: Kapal Bantuan Indonesia Tak Salurkan Bantuan ke Gaza
Header Periksa Fakta Bantuan Gaza. tirto.id/Fuad

tirto.id - Serangan demi serangan yang dilancarkan Israel sejak bulan Oktober 2023 terhadap warga sipil di Gaza, Palestina, masih berlangsung hingga saat ini. Kementerian Kesehatan di Gaza, seperti yang dikutip dari Al Jazeera, melaporkan, jumlah korban tewas imbas serangan Israel ke warga sipil di Palestina, sejak Oktober 2023, telah menyentuh angka 31.184 jiwa pada 12 Maret 2024.

Tak hanya itu, serangan ini juga menyebabkan jutaan warga Palestina di Gaza terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman demi menghindari serangan demi serangan yang dilancarkan Israel.

Kondisi ini pun turut menimbulkan simpati dari sejumlah warga dunia terhadap pelanggaran kemanusiaan di Palestina.

Salah satu bentuk solidaritas yang ditunjukan adalah dengan cara memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina. Sejumlah negara diketahui turut mengirimkan bantuan, termasuk Indonesia. Pada Januari 2024, misalnya, pemerintah Indonesia mengirimkan kapal bantuan rumah sakit TNI KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 untuk mengirimkan bantuan ke warga Palestina.

Namun, sekitar dua bulan setelah pengiriman bantuan tersebut, beredar sejumlah narasi di media sosial yang menyebut bahwa bantuan kapal rumah sakit TNI yang dikirim pemerintah Indonesia tersebut hanya pencitraan. Sebab, kapal tersebut diklaim tidak sampai ke Gaza, melainkan hanya parkir di Mesir, lalu kembali lagi ke Indonesia tanpa menyalurkan bantuan.

Narasi tersebut disebarkan oleh sejumlah akun di Instagram dan Facebook diantaranya “fmahayati”, “klikselebgram”,“indo_net62”,“Dagang Gempa Dadang”, “Reyjeff Diati”,“Yuliani”,“Amin Jabbar”, “Fier”,“Anizar Jasmine”,“Musthofa”,“Yengki Alfa” dan “King Boed’s”.

Sejumlah akun tersebut diketahui melampirkan sebuah video yang sama pada periode 13 Maret 2024 hingga 18 Maret 2024. Video tersebut menampilkan pernyataan seseorang tentang bantuan kapal tersebut.

“Ya, bukan mohon maaf, kirim kapal laut, kapal laut apa itu namanya rumah sakit nggak nyampe Gaza nyampe cuma Mesir itu beberapa hari langsung balik lagi. Itu juga nggak sempat merawat satu pasien Gaza pun saat itu. Kita nggak mau Gaza ini hanya dijadikan alat untuk ya menarik simpati," kata orang di video tersebut.

Foto Periksa Fakta Bantuan Gaza

Foto Periksa Fakta Bantuan Gaza. foto/hotline periksa fakta tirto

Sementara itu, sejumlah akun mengunggah keterangan takarir sebagai berikut:

“KAPAL RUMAH SAKIT TERAPUNG TNI -AL YG DI LEPAS MENHAN PRABOWO KATANYA KE GAZA TUK MEMBANTU PENGOBATAN RAKYAT GAZA PALESTINA . TERNYATA HANYA BERLABUH DI MESIR AJA . PENCITRAAN TUK KELABUI RAKYAT . ILMU NYA JOKOWI SUDAH DITIRU . PADAHAL RAKYAT JG SDH TITIP BANTUAN UANG & BARANG. SUNGGUH MIRIS”

Di Instagram, sepanjang 13 Maret 2024 hingga 20 Maret 2024, atau selama tujuh hari tersebar, salah satu unggahan tersebut telah memperoleh 29.828 tanda suka dan 5.865 komentar.

Lantas, benarkah klaim bahwa bantuan kapal bantuan rumah sakit yang dikirim pemerintah Indonesia tersebut hanya pencitraan karena tidak mengirimkan bantuan?

Penelusuran Fakta

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tirto, klaim bahwa kapal bantuan rumah sakit yang dikirim pemerintah Indonesia hanya pencitraan tidak dapat dibuktikan.

Dengan memasukan kata kunci “kapal bantuan rumah sakit TNI KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992” ke mesin pencarian Google, kami menemukan sejumlah informasi kredibel terkait bantuan kapal rumah sakit tersebut dari sejumlah instansi terkait seperti dari Kementerian Pertahanan RI (Kemenhan) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Pertama, terkait narasi bahwa kapal tersebut tidak menyalurkan bantuan ke Gaza dan hanya parkir di Mesir.

Dilansir dari laman resmi Kemenhan RI, kapal bantuan rumah sakit TNI KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 yang dikirim pemerintah dari Dermaga Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta, pada Kamis (18/1/2024), memang tidak menuju Gaza secara langsung, melainkan ke Pelabuhan Al Arish, Mesir yang lokasinya berdekatan dengan Gaza.

Kemudian, terkait klaim yang menyebut kapal tersebut hanya parkir di Mesir, lalu balik ke Indonesia, terkait hal ini, Menhan RI, Prabowo Subianto, menjelaskan bahwa kapal tersebut memang tidak akan bersandar di Pelabuhan Al Arish, Mesir dalam waktu yang lama untuk memberikan pelayanan medis bagi warga Gaza.

Hal ini disebabkan, pemerintah Mesir belum memberikan izin. Pemerintah Mesir khawatir keberadaan kapal rumah sakit itu akan memicu Israel melakukan pengusiran terhadap warga Gaza.

"Mereka khawatir bahwa nanti rakyat Gaza akan diusir dari kampung halamannya, mereka nyebrang ke Mesir dan akhirnya penduduk Palestina diusir lagi. Jadi, itu kekhawatiran mereka, mereka khawatir kapal kita nanti bisa jadi suatu tempat pelarian pengungsi," kata Prabowo, Kamis (18/1/2024), seperti dikutip dari Republika.

Kedua, terkait klaim yang menyebutkan bahwa kapal bantuan yang dikirim pemerintah tersebut hanya pencitraan karena tidak mengirimkan bantuan.

Melansir siaran pers Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenal), bertanggal Jumat (16/2/2024), yang dikutip dari Antara, prajurit TNI AL yang tergabung dalam misi mengantarkan bantuan ke Mesir untuk rakyat Palestina di Gaza telah selesai menurunkan seluruh paket bantuan dari rakyat Indonesia seberat 242 ton di dermaga Pelabuhan Al Arish.

Bantuan-bantuan itu diturunkan dari atas kapal ke dermaga, terhitung sejak KRI Radjiman sandar di Pelabuhan Al Arish, Mesir, pada Selasa (13/2/2024), secara bertahap ke dermaga. Hal ini dilakukan untuk mengelompokkan bantuan sesuai dengan kategorinya, lalu dikemas kembali. Kemudian, bantuan ini diangkut oleh truk-truk dari Egyptian Red Crescent (ERC) atau lembaga Bulan Sabit Merah Mesir ke perbatasan Rafah di Gaza.

Bantuan seberat 242,6 ton yang diangkut KRI dr. Radjiman, terdiri atas pampers (532 karung), pakaian anak-anak (600 karung), pakaian dewasa (700 karung dan 500 boks), susu (800 kardus), biskuit (650 dus), air mineral galon (1.254 galon), air mineral kardus (1.700 kardus), obat-obatan (460 kardus), selimut (450 karung), jaket (450 karung), dan mie instan (470 kardus). Jumlahnya jika dikelompokkan sesuai wadahnya, ada 4.080 kardus, 2.732 karung, 500 boks, dan 1.254 galon.

Terakhir, mengutip dari laman Tentara Nasional Indonesia (TNI), kapal bantuan tersebut sendiri diketahui telah tiba kembali di Indonesia, tepatnya di Dermaga Kolinlamil, Jakarta Utara, pada Jumat (15/3/2024), setelah menempuh pelayaran selama 57 hari.

TNI memastikan bantuan tersebut telah disalurkan langsung kepada korban konflik Gaza melalui Lembaga Bulan Sabit Merah Mesir.

"Kami telah menyerahkan kepada Egyptian Red Cresent (ERC) dengan diangkut 50 truk dan langsung diserahkan menuju Perbatasan Rafah untuk disalurkan kepada korban konflik Gaza," kata Komandan Satgas Port Visit Mesir 2024, Laksamana Pertama TNI Sumarji Bimoaji, Jumat (15/3/2024).

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, klaim bahwa kapal bantuan rumah sakit TNI KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 yang dikirim pemerintah Indonesia untuk mengirimkan bantuan ke warga Palestina hanya pencitraan, karena kapal hanya bersandar di Mesir dan bantuan tidak terkirim, adalah tidak benar.

Kapal tersebut sejak awal memang memiliki tujuan untuk bersandar di Pelabuhan Al Arish, Mesir, yang lokasinya berdekatan dengan wilayah Gaza. Bantuan sebanyak 242 ton yang dibawa kapal tersebut pun telah disalurkan dan telah diangkut truk-truk dari lembaga Bulan Sabit Merah Mesir ke perbatasan Rafah di Gaza.

Jadi, informasi yang menyebutkan bahwa kapal bantuan rumah sakit TNI KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 yang dikirim pemerintah Indonesia untuk mengirimkan bantuan ke warga Palestina hanya pencitraan karena tidak mengirimkan bantuan adalah salah dan menyesatkan (false and misleading).

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Alfitra Akbar

tirto.id - Periksa fakta
Penulis: Alfitra Akbar
Editor: Farida Susanty