tirto.id - Kantor Balai Kota Makassar dan DPRD Provinsi Sulawesi Selatan ditutup sepekan setelah pegawai di kedua kantor itu terkonfirmasi positif Corona.
Di Balai Kota Makassar terdapat 24 pegawai positif sedangkan di DPRD ada seorang anggota positif setelah mengikuti kunker ke Pulau Jawa.
"Sudah dikeluarkan surat edaran mulai 8-15 Juli 2021, seluruh aktivitas pegawai WFH atau bekerja dari rumah masing-masing," kata Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, Kamis (8/7/2021).
Surat edaran Wali Kota Makassar nomor 060/415/ORG/VII/2021 diteken untuk menutup kantor wali kota atau balai kota dan berlaku 100 work from home (WFH). Petugas Satpol PP dan Dinas Pemadam Kebakaran turun ke kantor menyemprotkan cairan disinfektan di seluruh area.
Dengan demikian sudah kali kedua lockdown berlaku untuk kantor wali kota Makassar. Penutupan kantor kali pertama karena Corona terjadi pada awal pandemi.
Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Sulsel, M Jabir mengatakan selama penutupan kantor tidak dapat menerima tamu dan kunjungan. Namun masih ada aktivitas di kantor DPRD yaitu maksimal 25 persen, sedangkan 75 persen pegawai WFH.
"Pegawai bekerja di rumah. Kalau, rapat Paripurna nanti, akan bahas di rapat pimpinan. Tetap ada (anggota) ikut rapat luring, tapi sebagian besar secara daring melalui virtual," kata Jabir.
Wakil ketua DPRD Sulsel, Darmawangsyah Muin menyebut bagi anggota yang memiliki keperluan penting dan mendesak dipersilahkan datang ke kantor, apalagi sifatnya krusial mengikuti agenda rapat.
Kasus Corona di Sulawesi Selatan terus meningkat. Per 7 Juli terdapat penambahan 485, sehingga total 66.268 kasus. Jumlah pasien sembuh bertambah 73, totalnya 62.404. Kemudian pasien Corona meninggal bertambah 8, totalnya 1.004.
Editor: Zakki Amali