Menuju konten utama

Kantongi Investasi USD 10 Juta, iPrice Utamakan Pasar Indonesia

"Tentu, ketika melakukan strategi bisnis, kami tidak melakukannya hanya untuk Indonesia. Tapi, ya, Indonesia selalu yang pertama," kata CEO iPrice David Chmelar.

Kantongi Investasi USD 10 Juta, iPrice Utamakan Pasar Indonesia
Ilustrasi Promo. foto/istockphoto

tirto.id - IPrice memperoleh investasi Seri B senilai USD 10 juta atau lebih dari Rp142 miliar dari ACA Investment, Daiwa PI Partners, hingga LINE Venture.

“Investasi ini akan digunakan untuk memperkuat iPrice,” sebut David Chmelar, pendiri sekaligus chief executive officer (CEO) iPrice, dalam keterangan kepada reporter Tirto, di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (2/3/2020).

Didirikan pada 2014, iPrice merupakan platform pembanding atau mesin pencari vertikal, yang melakukan perbandingan harga berbagai barang di banyak e-commerce.

Klaim iPrice, mereka telah bekerjasama dengan 1.500 e-commerce dari Indonesia, Vietnam, Thailand, Filipina, Singapura, Malaysia, hingga Hongkong. Jenama marketplace yang menjalin kerja sama di Indonesia di antaranya Tokopedia, Lazada, dan Shopee.

Kini tercatat, ada 1,5 miliar produk yang dapat dibandingkan harganya di iPrice.

Dalam keterangan terpisah, Tomohiro Fujita, chief investment officer ACA Investment, menyebut kucuran dana pada iPrice dilakukan karena, "Industri e-commerce di Asia Tenggara, pasar yang disasar iPrice, tengah berada di tahap perkembangan, dengan potensi yang besar.”

Dalam riset yang dilakukan Google dan Temasek, pasar e-commerce Asia Tenggara akan mencapai USD 150 miliar di sisi gross merchandise volume (GMV) pada 2025 kelak.

Menurut Fujita, iPrice diprediksi akan menjadi pintu masuk bagi pembelanja online membeli barang dengan terlebih dahulu membandingkan harga.

Di sisi lain, sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara, Chmelar mengakui, Indonesia selalu menjadi perhatian pertama iPrice.

"Ketika membandingkan dengan negara Asia Tenggara lain, apapun yang kami lakukan, Indonesia selalu yang pertama. Tentu, ketika melakukan strategi bisnis, kami tidak melakukannya hanya untuk Indonesia. Tapi, ya, Indonesia selalu yang pertama,” terang Chmelar.

Melansir data Crunchbase, pendanaan terbaru bagi iPrice ini merupakan yang pertama selepas terakhir kali memperolehnya dalam pendanaan seri Venture Round dari Naver Corporation, induk usaha LINE, pada 24 Agustus 2018.

Hingga saat itu, iPrice tercatat telah didukung 14 investor, dengan total pendanaan yang diterima diperkirakan mencapai USD 9,8 juta.

Baca juga artikel terkait MARKETPLACE atau tulisan lainnya dari Ahmad Zaenudin

tirto.id - Teknologi
Reporter: Ahmad Zaenudin
Penulis: Ahmad Zaenudin
Editor: Zakki Amali