Menuju konten utama

Luncurkan Beras Bervitamin, Bulog Gandeng Marketplace

Perum Bulog menggandeng sejumlah perusahaan marketplace dalam memasarkan produk terbaru mereka berupa beras bervitamin yang dibanderol senilai Rp12.000-Rp20.000 per kg.

Luncurkan Beras Bervitamin, Bulog Gandeng Marketplace
Suasana rice milling plant milik Bulog di Majalengka, Jawa Barat pada Jumat (3/5/2019). tirto.id/Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Perum Bulog menggandeng sejumlah perusahaan marketplace dalam memasarkan produk terbaru mereka berupa beras bervitamin yang dibanderol senilai Rp12.000-Rp20.000 per kg.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan beras bervitamin ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi stunting, sekaligus turut memperbaiki gizi masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan rendah.

Dalam produksi beras itu, Bulog bekerjasama dengan perusahaan penyedia kernel foritikan. Untuk pemasarannya, Bulog melibatkan sejumlah perusahaan e-commerce seperti Shopee, Bukalapak, hingga Tokopedia.

“Perum Bulog akan bekerjasama dengan semua pihak yang memiliki tujuan yang sama untuk percepatan perbaikan gizi masyarakat termasuk pemerintah daerah, pelaku usaha/swasta, dan konsumen di semua lini,” ucap Budi dalam keterangan resminya, Jumat (20/9/2019).

Beras dengan tambahan vitamin ini disebut Bulog sebagai beras fortifikasi. Maksudnya, beras sehat yang telah ditambahi vitamin dan mineral yang terdiri dari vitamin A, vitamin B1, vitamin B3, vitamin B6, vitamin B9 (Asam Folat), vitamin B12, Zat Besi, dan Zink.

Beras bervitamin Bulog ini dijual sebesar Rp20.000 per kg untuk kategori premium. Sementara untuk medium dibanderol sebesar Rp12.000 per kg. Nanti, beras bervitamin itu juga akan disalurkan dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

“Bagi masyarakat yang butuh asupan vitamin namun malas atau sering lupa minum vitamin, maka beras dan pangan sehat berfortifikasi akan menjadi pilihan sehat dan efektif,” kata pria yang biasa disapa Buwas ini.

Beras fortifikasi ini juga diklaim tidak perlu dicuci lagi sebelum dimasak. Menurut SEAFAST Center Institute Pertanian Bogor (IPB), beras jenis ini relatif dapat diterima konsumen karena tidak mengubah warna, rasa, dan bau dari beras biasanya.

Baca juga artikel terkait STOK BERAS atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Bisnis
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Ringkang Gumiwang