Menuju konten utama

Pemerintah Klaim Stok Beras Aman & Tak Perlu Impor

Kendati lahan padi yang rusak dan puso lebih luas dari biasanya, pemerintah memastikan stok beras dalam negeri cukup.

Pemerintah Klaim Stok Beras Aman & Tak Perlu Impor
Pekerja beraktivitas di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Senin (8/4/2019). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.

tirto.id - Pemerintah memastikan ketersediaan stok beras di dalam negeri masih aman sampai akhir tahun ini, meski terdapat sejumlah lahan padi yang rusak dan tidak berproduksi.

Direktur Jenderal Perdagangan dalam Negeri Kementerian Perdagangan Suhanto mengatakan lahan padi yang rusak dan tidak berproduksi (puso) mencapai 31.000 hektare per Agustus 2019, atau lebih tinggi dari rata-rata biasanya 26.000-28.000 hektare.

Kendati puso berdampak terhadap produksi beras nasional, ia memastikan pasokan beras di dalam negeri masih aman, dan tidak perlu melakukan impor beras sampai akhir tahun ini.

“Kita belum akan impor. Pasokan masih cukup. Pantauan kami di pasar induk Cipinang per hari di atas normal serapannya, yakni 3.000 ton per hari dari biasanya 2.600 ton per hari,” ucap Suhanto, Senin (2/9/2019).

Senada, Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar menyatakan stok beras saat ini masih cukup tinggi. Rata-rata penyerapan beras di angka 4.000 ton per hari. Jumlah itu, kata Bachtiar, melampaui jumlah beras 3.000 ton yang digelontorkan ke pasar.

Ia memastikan saat ini stok sudah tersebar di seluruh gudang Bulog di Indonesia. Jumlah ini di luar stok komersial yang mencapai 150.000 ton, katanya.

“Enggak ada masalah. Buktinya tiap hari rata-rata menyerap 3.700 ton, kadang 3.800 ton. Sabtu-Minggu biasa orang orang enggak mungkinlah nonstop bekerja. Itu jadi 1.000 ton. Kalau dirata-rata, masih di atas 3.000 ton per hari pengadaan,” ucap Bachtiar.

Menurut Bachtiar, stok beras saat ini sudah mencapai 2,3 juta ton. Sampai akhir tahun, ada rencana untuk tetap menyerap 500.000 ton dari total serapan saat ini 1 juta ton.

Dengan jumlah itu, Bachtiar mengklaim impor beras belum diperlukan. Selain karena cadangan masih cukup, ia memprediksi musim hujan akan tiba pada November-Desember 2019.

"Sampai akhir tahun enggak ada masalahlah. Pokoknya, enggak perlu kita impor. Karena apa? Nanti hujan sekitar November-Desember. Aku yakin itu musim penghujan," ucap Bachtiar.

Baca juga artikel terkait PASOKAN BERAS atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Ringkang Gumiwang