Menuju konten utama

Kalla Bahas Masa Depan AS dengan Obama

Wapres Jusuf Kalla membicarakan masa depan AS kepada Presiden Barack Obama. Dalam pembahasan itu, Obama mengimbau agar semua negara agar tidak terlalu resah terhadap kampanye Donald Trump.

 Kalla Bahas Masa Depan AS dengan Obama
Wakil Presiden Jusuf Kalla berjalan untuk memberikan sambutan pada pembukaan Kongres Nasional I Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA KAMMI) di Jakarta, Sabtu (12/11). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

tirto.id - Di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Lima, Peru, Wakil Presiden Jusuf Kalla menanyakan tentang masa depan Amerika Serikat kepada Presiden Barack Obama.

"Saya tadi bicara dengan Obama. Pertanyaan saya tentang kampanye Trump (Donald Trump, Presiden terpilih AS)," katanya seusai penutupan KTT APEC di Ibu Kota Peru itu, sebagaimana diberitakan Antara, Senin (21/11/2016).

Dalam pembicaraan itu, Obama mengingatkan semua negara agar tidak terlalu resah terhadap kampanye Trump yang dinilai bakal menerapkan kebijakan proteksionis.

"Saya tanya, apakah Trump merealisasikan 50 persen [program] kampanyenya ataukah di bawahnya? Obama jawab, di bawah 50 persen. Jadi, saya yang buat angka [persentase] agar dia [mudah] jawab," ujar Kalla.

Menurut Kalla, topik pembicaraan KTT APEC di Lima itu lebih banyak pada kebijakan AS di bawah pemerintahan Trump pada tahun depan.

"Semua negara memang sudah mengantisipasinya agar tidak terjadi perang dagang, tapi memang AS itu konsumen terbesar," kata Wapres.

Selain dengan Obama, Kalla juga sempat berbicara dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

"Jepang tanya kepada kita, mana lagi yang perlu dibantu. Dia sangat terbuka untuk bantu kita. Tapi kitanya yang memperlambat," ujarnya seraya menyebutkan beberapa proyek di Indonesia yang dibiayai Jepang.

Kalla menjelaskan bahwa KTT APEC telah menghasilkan komunike sebanyak 350 baris yang memuat banyak hal, termasuk komitmen bersama untuk mewujudkan perdagangan bebas tanpa diskriminasi sebagaimana yang dicita-citakan para deklarator APEC di Bogor (Bogor Goals) pada 1994.

"Indonesia selalu jadi bagian pokok APEC karena tujuan APEC itu mengacu ke Bogor. Maka dari itu, Indonesia selalu....seperti keterbukaan perdgangan dan industri mengacu 'Bogor Goals' dalam setiap KTT APEC," katanya.

KTT APEC Peru dihadiri 21 pemimpin ekonomi yang digelar pada 14-20 November 2016.

Penutupan KTT APEC tersebut ditandai dengan penyerahan keketuaan APEC dari Presiden Peru Pedro Pablo Kuczynski kepada Presiden Republik Sosialis Vietnam Tran Dai Quang.

Sebelumnya di KTT APEC, Obama menghadapi rentetan pertanyaan tentang Trump, yang janji kampanyenya mengancam akan mencabut komitmen Amerika Serikat selama puluhan tahun kepada NATO dan kewajiban pertahanan di Asia.

Selain itu, Trump juga menentang kesepakatan perdagangan 12 negara Pasifik dan didukung oleh sejumlah sekutu utama seperti Jepang.

Menanggapi hal itu, Obama menyerukan agar pemimpin dunia memberi kesempatan pada pemerintahan Trump. "Akan penting bagi semua orang di seluruh dunia untuk tidak langsung mengambil penilaian segera, tapi memberi presiden terpilih ini kesempatan."

"Sehubungan dengan Amerika Latin, saya memperkirakan tidak akan perubahan besar dalam kebijakan pemerintahan yang baru," katanya, menggaungkan posisi pemerintah bahwa keterpilihan Trump tidak mengubah kepentingan fundamental Amerika Serikat.

Baca juga artikel terkait KEMENANGAN DONALD TRUMP atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari