tirto.id - Kalender Jawa bulan Januari 2025 sudah dilengkapi beserta weton dan pasarannya. Penanggalan Jawa atau tahun Saka digunakan masyarakat Jawa jauh sebelum adanya penanggalan Masehi.
Penanggalan Jawa disebut juga dengan istilah ‘Pawukon’. Pawukon digunakan untuk menentukan pranata mongso (tatanan musim atau waktu).
Sistem kalender Jawa mempunyai 2 siklus, yakni siklus mingguan dan siklus pancawara atau pasaran. Siklus mingguan terdiri dari tujuh hari. Di antaranya Senin, Seloso, Rebo, Kamis, Jumah, Sabtu, dan Minggu.
Penamaan siklus mingguan juga ada yang diserap dari bahasa Arab. Semisal Ahad atau Minggu, Isnain atau Senin, dan Tsalasa atau Selasa. Lalu Arba’a atau Rabu, Khamisi atau Kamis, Jum‘ah atau Jumat, dan Sab’ah atau Sabtu.
Siklu kedua ialah pancawara. Siklus ini terdiri dari lima hari pasaran, yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.
Kalender Jawa juga mengenal 12 bulan. Daftar lengkap mencakup Suro, Sapar, Mulud, Bakdomulud, Jumadilawal, dan Jumadilakir. Dilanjutkan Rejeb, Ruwah, Poso, Sawal, Dulkangidah, dan Besar.
Apa yang Dimaksud dengan Weton?
Weton adalah sistem penanggalan Jawa yang bergantung pada aspek astrologi dan tradisi budaya yang kompleks. Weton menandai hari lahir seseorang serta gabungan antara hari dan pasaran dalam adat Jawa.
Misalnya jika ada bayi yang lahir di hari Senin. Maka, bayi itu lahir bukan hanya di hari Senin, tetapi ditambah hari pasaran. Contohnya Senen Wage (Senin Wage).
Pada setiap hari Senin Wage, orang tua bayi biasanya mengadakan acara syukuran. Hal ini dinilai sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran anak tersebut.
Konon, masyarakat Jawa dahulu kala tidak mengenal istilah ulang tahun. Oleh sebab itu, perayaan syukur kelahiran dilakukan sesuai hari weton.
Berangkat dari weton kemudian dihitung Neptu. Neptu merupakan besaran nilai yang dihitung dengan cara menjumlahkan nilai hari dan juga nilai pasaran.
Setiap hari mempunyai nilai, termasuk pasaran. Neptu menjadi patokan masyarakat Jawa. Salah satunya dipakai untuk menentukan apakah pasangan bahagia andai menjalin pernikahan.
Berikut perhitungan neptu hari dan pasaran:
1. Neptu dhino atau hari umum
- Senin = 4
- Selasa = 3
- Rabu = 7
- Kamis = 8
- Jumat = 6
- Sabtu = 9
- Minggu = 5
- Kliwon = 8
- Legi = 5
- Pahing = 9
- Pon = 7
- Wage = 4
- Minggu = 5
- Wage = 4
- Neptu = 5+4 = 9
Apa yang Dimaksud Hari Pasaran?
Pasaran adalah hari adat Jawa atau sering disebut dino pasaran yang terdiri dari lima yaitu Pahing, Legi, Kliwon, Wage, dan Pon. Pasaran sering dikaitkan dengan hari menandai suatu kegiatan atau kejadian dalam konteks masyarakat Jawa.
Contohnya kelahiran. Biasanya, orang Jawa akan menandai hari lahir dengan Weton. Tak hanya untuk lahiran, istilah hari yang digabung dengan pasaran juga menjadi simbol saat meninggal.
Misalnya Budi meninggal pada hari Jumah Kliwon (Jumat Kliwon) dan Wartono meninggal di hari Kemis Pon (Kamis Pon).
Selain digunakan untuk mengetahui weton, hari pasaran juga dapat dipakai untuk menandai kapan pasar atau pusat perbelanjaan tersebut buka setiap harinya. Pasar Pon akan sangat ramai di setiap Pon.
Meskipun pasar tetap buka di hari-hari lain, tetapi khusus hari Pon biasanya pedagang yang berjualan bisa jadi semakin banyak.
Kalender Jawa Weton Januari 2025 dan Pasarannya
Berikut adalah kalender Jawa weton Januari 2025 dan pasarannya:
- 1 Januari 2025 = 1 Rejeb 1958 Ja = Hari Rabu Pon
- 2 Januari 2025 = 2 Rejeb 1958 Ja = Hari Kamis Wage
- 3 Januari 2025 = 3 Rejeb 1958 Ja = Hari Jumat Kliwon
- 4 Januari 2025 = 4 Rejeb 1958 Ja = Hari Sabtu Legi
- 5 Januari 2025 = 5 Rejeb 1958 Ja = Hari Minggu Pahing
- 6 Januari 2025 = 6 Rejeb 1958 Ja = Hari Senin Pon
- 7 Januari 2025 = 7 Rejeb 1958 Ja = Hari Selasa Wage
- 8 Januari 2025 = 8 Rejeb 1958 Ja = Hari Rabu Kliwon
- 9 Januari 2025 = 9 Rejeb 1958 Ja = Hari Kamis Legi
- 10 Januari 2025 = 10 Rejeb 1958 Ja = Hari Jumat Pahing
- 11 Januari 2025 = 11 Rejeb 1958 Ja = Hari Sabtu Pon
- 12 Januari 2025 = 12 Rejeb 1958 Ja = Hari Minggu Wage
- 13 Januari 2025 = 13 Rejeb 1958 Ja = Hari Senin Kliwon
- 14 Januari 2025 = 14 Rejeb 1958 Ja = Hari Selasa Legi
- 15 Januari 2025 = 15 Rejeb 1958 Ja = Hari Rabu Pahing
- 16 Januari 2025 = 16 Rejeb 1958 Ja = Hari Kamis Pon
- 17 Januari 2025 = 17 Rejeb 1958 Ja = Hari Jumat Wage
- 18 Januari 2025 = 18 Rejeb 1958 Ja = Hari Sabtu Kliwon
- 19 Januari 2025 = 19 Rejeb 1958 Ja = Hari Minggu Legi
- 20 Januari 2025 = 20 Rejeb 1958 Ja = Hari Senin Pahing
- 21 Januari 2025 = 21 Rejeb 1958 Ja = Hari Selasa Pon
- 22 Januari 2025 = 22 Rejeb 1958 Ja = Hari Rabu Wage
- 23 Januari 2025 = 23 Rejeb 1958 Ja = Hari Kamis Kliwon
- 24 Januari 2025 = 24 Rejeb 1958 Ja = Hari Jumat Legi
- 25 Januari 2025 = 25 Rejeb 1958 Ja = Hari Sabtu Pahing
- 26 Januari 2025 = 26 Rejeb 1958 Ja = Hari Minggu Pon
- 27 Januari 2025 = 27 Rejeb 1958 Ja = Hari Senin Wage
- 28 Januari 2025 = 28 Rejeb 1958 Ja = Hari Selasa Kliwon
- 29 Januari 2025 = 29 Rejeb 1958 Ja = Hari Rabu Legi
- 30 Januari 2025 = 30 Rejeb 1958 Ja = Hari Kamis Pahing
- 31 Januari 2025 = 1 Ruwah 1958 Ja = Hari Jumat Pon
Penulis: Prihatini Wahyuningtyas
Editor: Beni Jo & Fitra Firdaus