tirto.id - Pemain tunggal putra Hans-Kristian Vittinghus mungkina akan menjadi pahlawan yang dikenang sepanjang masa oleh bangsa Denmark setelah ia memastikan negaranya menjuarai Piala Thomas untuk pertama kalinya, gelar yang dicapai setelah menunggu setidaknya selama 67 tahun.
Pada partai penentuan melawan Indonesia di final, Vittinghus mengalahkan tunggal putra Indonesia Ihsan Maulana Mustofa dua game langsung 21-16, 21-7, sehingga kedudukan akhir menjadi 3-2 untuk Denmark setelah negara tersebut menyapu semua dari tiga nomor tunggal. Indonesia, di sisi lain, membabat dua nomor ganda putra.
Keberhasilan Denmark ini juga berarti kegagalan Indonesia menghapus dahaga 14 tahun tanpa gelar juara Piala Thomas dan sekaligus mengulangi kegagalan enam tahun silam pada 2010 ketika ditaklukkan China 0-3 di Kuala Lumpur dalam babak yang sama.
Final Piala Thomas yang menyuguhkan pertarungan antara Denmark melawan Indonesia pada 2016 ini adalah pertemuan kelima dua raksasa bulu tangkis dunia itu pada babak final.
Pada 1964 di Tokyo, Indonesia menghentikan Denmark 5-4. Kemudian pada 1973, Indonesia kembali mengalahkan Denmark dengan angka telak 8-1.
Enam tahun kemudian pada 1979, Indonesia mempermalukan lagi Denmark dengan 9-0 di Jakarta. Dan kemudian diulangi di Hong Kong pada 1996 setelah Indonesia kembali menghantam Denmark dengan 5-0 untuk membawa Piala Thomas ke Jakarta setelah tujuh tahun lari dari Indonesia.
Tapi di Kunshan, China, tahun ini, Denmark berhasil mengakhiri rangkaian kekalahan dari Indonesia dan sekaligus merebut gelar juara Piala Thomas pertamanya setelah sembilan kali tampil pada final turnamen paling bergengsi bulu tangkis beregu dunia ini.
Sebelum ini Denmark sudah tampil delapan kali pada final Piala Thomas, yakni pada 1949 di Inggris, Singapura 1955, Tokyo melawan Indonesia pada 1964, di Jakarta melawan Indonesia pada 1973 dan 1979, di Hong Kong melawan Indonesia pada 1996, di Jakarta melawan China pada 2004, dan di Jepang pada 2006 melawan China.
Meskipun gagal meraih gelar juara di Kunshan tahun ini, Indonesia masih tetap menjadi negara yang paling sering menjadi juara Piala Thomas dengan 13 kali.
Ke-13 kali gelar juara Piala Thomas Indonesia sebelumnya dicapai pada 1958, 1961, 1964, 1970, 1973, 1976, 1979, 1984, 1994, 1996, 1998, 2000, dan 2002.
Dengan hasil ini, Indonesia berarti juga telah enam kali menjadi runner-up Piala Thomas, masing-masing pada 1967, 1982, 1986, 1992, 2010, dan 2016.
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara