tirto.id - Harga komoditas minyak dan gas bumi [migas] juga komoditas mineral dan batubara [minerba] di Indonesia tidak akan terpengaruh tahun politik.
Hal itu disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral [ESDM] Ignasius Jonan saat hadir dalam sebuah diskusi bertema Energi untuk Kedaulatan Negeri di Jakarta, Selasa (2/4/2019).
Menurutnya, tidak ada hubungan antara harga migas dan tahun politik yang sedang terjadi di Indonesia. Harga migas dan minerba hanya akan mengikuti perkembangan kondisi harga minyak dunia.
"Kalau kita bicara energi, sebenarnya tidak ada hubungannya ini tahun politik atau tidak. Ini tahun politik atau tidak di semua produk ekstrak hampir nggak ada [pengaruh] karena harga komoditas migas batu bara mengikuti standar internasional," jelas Jonan.
Bahkan, kata Jonan, pengaruh trade war alias perang dagang yang dilakukan Pemerintah Amerika serikat (AS) dan Cina hanya berdampak ke harga komoditas bukan ke harga minyak.
"Bahkan nego dagang ketat AS Cina, impactnya besar terhadap harga komoditas. Jadi nggak ada hubungannya dengan tahun politik," papar dia.
Sebagai informasi, sektor Energi Sumbang Rp217 triliun ke penerimaan negara di tahun 2018. Kekayaan Indonesia tidak hanya terbatas pada sumber energi migas, mineral dan batu bara.
Namun juga pada potensi sumber energi terbarukan, yang secara bertahap mulai dikembangkan, untuk memastikan ketersediaan energi yang berkelanjutan.
Di tengah gejolak ekonomi global yang kurang menguntungkan, sektor energi masih mencatat hasil positif, dengan menyumbang lebih dari separuh penerimaan negara bukan pajak, atau pendapatan bukan pajak [PNBP] sebesar Rp217,5 triliun atau 181 persen dari target APBN pada tahun 2018 lalu.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno