tirto.id - Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa di akhir masa jabatannya sudah tak bisa lagi memutuskan atau mencabut keputusan strategis. Pernyataan itu muncul saat Jokowi menjawab pertanyaan mengenai kebijakan moratorium Daerah Otonomi Baru (DOB) di Pantar, Nusa Tenggara Timur.
Menurutnya, kebijakan moratorium tersebut telah diserahkan kepada presiden terpilih.
"Nanti ditanyakan ke presiden baru, ke pemerintahan baru, saya ini tinggal tiga minggu, tidak boleh memutuskan hal-hal yang strategis," kata Jokowi di SMKN 1 Kalabahi, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Kamis (3/10/2024).
Jokowi melakukan kunjungan di wilayah tersebut dan mengecek harga kebutuhan pokok yang menurut dia harganya lebih tinggi dibandingkan yang di Jawa. Meski demikian, dia menyebut harganya masih stabil, seperti harga bawang putih Rp55 ribu/kg, bawang merah Rp50 ribu/kg, dan cabai Rp50 ribu/kg.
"Saya kira masih baik harganya," kata Jokowi.
Dia juga meminta Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur, Andriko Noto Susanto, melestarikan wilayah Alor agar menjadi area wisata. Menurutnya, dengan pelestarian wisata, maka wisatawan baik domestik maupun mancanegara mau datang ke Alor.
"Nanti saya kira Pak Gubernur bisa menyiapkan sebuah masterplan, menyiapkan desain agar Alor ini bisa dilirik oleh para wisatawan yang sebanyak-banyaknya seperti Bali, seperti Labuan Bajo," kata Jokowi.
Dalam kunjungannya ke SMKN 1 Kalabahi,Jokowi melihat 6 jurusan di sekolah tersebut. Menurutnya, sekolah itu sudah baik secara praktik pembelajaran karena aktif mengajarkan kepada siswa sesuai dengan pelajaran yang diajarkan, dan Jokowi menjanjikan bantuan.
"Nanti untuk hal-hal yang berkaitan dengan kekurangan-kekurangan, nanti hal-hal praktik sedikit kita bantu," kata dia.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Irfan Teguh Pribadi