tirto.id - Presiden Joko Widodo menyatakan program Kartu Prakerja bisa dinikmati oleh semua pihak. Akan tetapi, saat ini masih berfokus kepada masyarakat yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Yang lulus SMA, yang lulus SMK pun silakan, yang lulus perguruan tinggi juga silahkan, yang drop out pun juga silakan, yang PHK silakan, tapi yang prioritas saat ini memang yang diberi prioritas yang diutamakan, yang terkena pemutusan hubungan kerja," kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para penerima Kartu Prakerja di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/3/2021).
Jokowi lantas menyebut program Kartu Prakerja telah memberikan lompatan-lompatan bagi masyarakat. Ia juga bilang pelatihan penting di masa ini. Mantan Wali kota Solo itu lantas menyinggung pengalaman kala ikut pelatihan demi meningkatkan kemampuan.
"Saya memulai usaha dulu dari 0 juga, dimulai dari ikut pelatihan. Ikut pelatihan. Dulu seminggu tapi kalau ini kan sekarang udah zamannya, zaman digital seperti ini bapak ibu bisa belajar online. Itu akan lebih mempercepat," kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut hasil survei Kartu Prakerja pada 2020 bahwa 88 persen peserta mengalami peningkatan kemampuan setelah ikut program Kartu Prakerja. Menurut Jokowi, hasil survei itu sudah sesuai yang diharapkan karena zaman saat ini penuh dengan kompetisi. Tanpa peningkatan, kata Jokowi, masyarakat bisa tertinggal jauh.
"Perubahan itu cepat banget sekarang ini dan saudara-saudara harus mengikuti itu. Kalau perubahan ini tidak diikuti, ya tahu-tahu kita loh teman saya sudah jauh banget kok kita masih di sini karena dia memperbaiki keterampilannya, meningkatkan keterampilannya, meningkatkan skilnya, dan kita tidak," kata Jokowi.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan perkembangan program Kartu Prakerja. Ia mengatakan, program yang berjalan sejak 17 Maret 2020 dan diluncurkan pada 11 April 2020 sudah diikuti jutaan orang dan sudah 14 gelombang pendaftaran.
"Saat ini pendaftarnya mencapai 55,6 juta dari 514 kabupaten/kota di 34 provinsi dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote," kata Airlangga di lokasi yang sama.
Airlangga melaporkan ada 7 platform digital, 5 platform pembayaran ikut dalam program Kartu Prakerja. Program ini, kata Airlangga, melibatkan 165 lembaga pelatihan dan jenis pelatihannya sebanyak 1.700 pelatihan. Ia pun mengklaim program ini ikut mengakselerasi inklusi keuangan sebanyak 25 persen untuk memiliki rekening atau e-wallet.
Airlangga melaporkan survei BPS pada Agustus 2020 bahwa Kartu Prakerja telah menjalankan misi sebagai misi bansos dan pelatihan dengan angka 88,9 persen. Sekitar 81 persen responden menyebut insentif program Kartu Prakerja digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Para peserta juga disebut mengalami kenaikan kemampuan.
"Sementara ini dari 2021 sudah dibuka 3 gelombang atau 1,8 juta orang dan secara kumulatif tentu kita berharap di bulan kuartal pertama ini targetnya 2,7 juta yang akan diselesaikan dalam 2 minggu ke depan," kata Airlangga.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz