Menuju konten utama

Jokowi Tak Takut Gugatan WTO, Larangan Ekspor Nikel Jalan Terus

"Meskipun kita sekarang ini pada proses banding digugat WTO, tetap akan terus, jangan sekali-kali kita belok, kita takut," kata Presiden Joko Widodo.

Jokowi Tak Takut Gugatan WTO, Larangan Ekspor Nikel Jalan Terus
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan saat menghadiri pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Jakarta, Senin (20/2/2023). Sebanyak 239 pengusaha muda dilantik menjadi pengurus pusat HIPMI masa bakti 2022-2025. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.

tirto.id - Presiden Joko Widodo meminta kepada jajarannya agar tidak takut pada gugatan yang ditunjukan Indonesia oleh World Trade Organization (WTO). Dia pun menegaskan tetap akan menghentikan ekspor bahan tambang.

"Kita akan terus. Dan saya minta seluruh anggota Hipmi yang memiliki tambang nikel, baik bauksit, baik tembaga, baik timah, baik emas mulai siap-siap. Karena semuanya saya pastikan akan kita stop, kita stop, kita stop, kita stop," kata Jokowi pada acara pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) masa bakti 2022-2025 dikutip dari Antara, Selasa (21/2/2023).

Jokowi juga mengingatkan kepada semua pihak agar tidak takut melakukan hilirisasi industri untuk mendapatkan nilai tambah.

"Meskipun kita sekarang ini pada proses banding digugat WTO, tetap akan terus, jangan sekali-kali kita belok, kita takut," bebernya.

Lebih lanjut, dia menuturkan hilirisasi industri memberikan nilai tambah yang sangat besar. Seperti ekosistem baterai kendaraan listrik, dan industri otomotif listrik.

"Untuk EV (electronic vehicle) ini kalau berjalan itu larinya bisa ke bawah bisa ke mana-mana. Karena industri supporting untuk membantu industri (EV) akan melahirkan ekonomi-ekonomi menengah dan kecil yang sangat bermanfaat bagi kita (Indonesia)," pungkasnya.

Untuk diketahui, Jokowi sebelumnya sudah menyetop ekspor bahan mentah nikel pada Januari 2020. Kemudian, dia juga berencana akan melakukan pelarangan ekspor bahan mentah bauksit pada Juni 2023. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun akan terus melakukan hilirisasi komoditas tambang untuk menghasilkan nilai tambah.

Kepala Negara mengungkapkan, keputusan untuk penghentian ekspor tembaga mentah didasari oleh progres pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sudah mencapai lebih dari 50 persen.

“Saya cek kemarin, smelternya Freeport dan smelter yang ada di NTB sudah lebih dari 50 persen jadi. Freeport itu sudah 51 persen jadi. Jadi, berani kita setop,” ujarnya.

Jokowi juga menjelaskan hilirisasi merupakan kunci Indonesia untuk menjadi negara maju. Dia menilai semua komoditas perlu dilakukan hilirisasi.

"Hilirisasi jadi kunci kalau kita ingin jadi negara maju di semua komoditas baik itu namanya CPO, baik itu yang namanya minerba, baik yang berasal dari sumber daya laut kita semuanya," kata Jokowi di acara pertemuan Industri Jasa Keuangan tahun 2023 di Jakarta, Senin (6/1/2023).

Setelah nikel, pemerintah pun akan melanjutkan hilirisasi bahan mentah lainnya seperti bauksit, timah, tembaga, emas, gas alam, minyak. Rencana tersebut dilakukan setelah melihat keberhasilan hilirisasi nikel.

"Kemudian lari ke bauksit, timah, lari ke tembaga, lari ke emas, lari ke gas alam dan minyak. Kalau ini betul-betul secara konsisten kita kerjakan, jadi lah kita negara maju," tutur Jokowi.

Jokowi merinci keuntungan besar Indonesia dari larangan ekspor mentah nikel. Indonesia menerima angka transaksi dari 1,1 miliar dolar AS menjadi 30 miliar dolar AS.

Baca juga artikel terkait GUGATAN WTO

tirto.id - Bisnis
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin