tirto.id - Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas tentang percepatan program satu peta, Kamis (6/2/2020).
Jokowi menyebut, ada 84 peta dari 85 peta tematik Indonesia berhasil disinkronisasi oleh tim percepatan program satu peta.
Ia mengatakan, hampir 40 persen lebih wilayah Indonesia mengalami tumpang tindih lahan.
"Dari hasil identifikasi sinkronisasi masalah tumpang-tindih peta tematik terdapat sekitar 77,3 juta hektare atau 40,6 persen dari luas wilayah Indonesia yang masih tumpang tindih [kepemilikan lahan]. Ini menjadi PR [pekerjaan rumah] kita," kata Jokowi saat memimpin ratas di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis.
Jokowi mengatakan, tumpang tindih lahan telah memicu konflik agraria seperti sengketa tanah dan tidak memberikan kepastian hukum dalam berusaha di Indonesia.
Jokowi juga menyebut, peta terakhir yang kini masih dalam sinkronisasi adalah peta batas administrasi daerah desa dan kelurahan. Jokowi meminta peta tersebut selesai sebelum 2021.
"Kita ditargetkan selesai di Desember 2020," kata Jokowi.
Jokowi meminta hasil program satu peta dipublikasikan lewat geoportal digunakan oleh kementerian, lembaga maupun kepala daerah.
Ia ingin semua pihak menggunakan peta tersebut tidak boleh lagi terjadi perbedaan basis data dalam penyusunan kebijakan, penyusunan perencanaan tata ruang serta penyelesaian berbagai masalah yang terkait dengan spasial di Indonesia.
"Gunakan peta geospasial tematik sebagai peta kerja untuk menyelesaikan masalah tumpang tindih pemanfaatan lahan. Jika diperlukan payung hukum untuk penyelesaian tumpang tindih antara informasi ke geospasial tematik ini juga agar segera disiapkan," kata Jokowi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zakki Amali