tirto.id - Presiden Joko Widodo meminta kepada para lulusan akademi TNI-Polri untuk bersatu di masa depan. Ia ingin TNI-Polri saling bahu membahu dan tidak ada lagi polemik antara TNI-Polri seperti di masa lalu.
"Kadang kita masih mendengar berita mengenai gesekan yang terjadi antara prajurit TNI dan anggota Polri, ke depan hal ini sudah tidak boleh terjadi lagi, harus disudahi," kata Jokowi saat memberikan sambutan Prasetya Perwira TNI-Polri tahun 2021 di halaman Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (13/7/2021).
Jokowi menyadari para perwira TNI-Polri telah melewati masa-masa seleksi ketat dan kompetitif untuk bisa menjadi prajurit TNI-Polri. Ia memahami bahwa mereka menjalani pelatihan mental dan fisik, tetapi juga pelatihan disiplin. Namun ia mengingatkan persatuan TNI-Polri penting dalam menyikapi kompetisi global.
"Dalam persaingan dunia yang semakin ketat, kekuatan bangsa yang sangat sentral adalah kesatuan dan persatuan. Kita tidak mungkin memenangkan kompetisi global jika tidak ada sinergi yang kokoh di dalam negeri," kata Jokowi.
Jokowi menekankan, keberagamaan sosial dan budaya harus dimanfaatkan sebagai kekuatan dan sumber inspirasi. Ia ingin seluruh komponen bangsa harus bersatu untuk menjadi indonesia incorporated yang kokoh bersaing dalam kompetisi global.
Di saat yang sama, Jokowi mengingatkan TNI-Polri adalah alat negara dalam menjaga pertahanan dan keamanan Indonesia. Oleh karena itu, TNI-Polri harus gotong royong demi bangsa dan rakyat Indonesia, apalagi di tengah pandemi.
"Krisis akibat pandemi COVID-19 ini bisa memperkokoh kepedulian dan kegotongroyongan kita, memperkokoh persatuan dan kebersamaan kita, mempercepat upaya untuk memperbaiki cara kerja kita dan juga mempercepat pengembangan teknologi dan industri-industri kita," kata Jokowi.
"Oleh karena itu saya berpesan kepada saudara-saudara untuk ikut berpartisipasi menyelesaikan krisis ini dan belajar dari krisis ini untuk ikut serta memperkokoh kebersamaan berlandaskan pancasila," kata Jokowi.
Jokowi menambahkan, para prajurit TNI-Polri juga harus belajar dan mampu mengikuti perkembangan zaman. Ia yakin dunia militer mengalami perkembangan taktik, strategi, doktrin dan persenjataan. Sementara itu, di dunia kepolisian mengalami perkembangan dalam upaya memberantas kejahatan digital, penegakan hukum, upaya pemeliharaan keamanan dan ketertiban serta pelayanan kepada masyarakat.
"Semua itu harus dihadapi dengan respons yang cepat, yang cerdas, yang tepat, yang profesional serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu saudara-saudara harus menjadi bagian kualitas SDM Indonesia yang hebat untuk membangun Indonesia yang berdaulat dan bermartabat," kata Jokowi.
Jokowi melantik 227 perwira remaja lulusan Akmil TNI, 101 perwira lulusan akademi angkatan laut, 91 perwira remaja akademi angkatan udara, dan 281 perwira remaja lulusan akademi kepolisian sebagai perwira TNI-Polri. Hal tersebut sesuai Keppres 65 TNI tahun 2021 dan 66 Polri tahun 2021.Mereka pun diminta sumpah prajurit bagi lulusan TNI dan sumpah anggota kepolisian untuk lulusan Polri.
Presiden juga menetapkan 4 prajurit terbaik dari keempat matra yakni Sermatutar Septian Haryono Pasaribu (Adhi Makayasa Akmil), Sermatutar Always Giving Hamonangan Tiris (Adhi Makayasa AAL), Sermatutar Laode Abdul Muis (Adhi Makayasa AAU) dan Brigtar Hary Indrajati (Adhi Makayasa Akpol).
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz