Menuju konten utama

Jokowi Pilih Tanaman Vetiver untuk Cegah Banjir di Kawasan Hulu

Tanaman akar wangi atau "vetiver" dipilih oleh Joko Widodo untuk mencegah banjir dan tanah longsor di kawasan hulu. 

Jokowi Pilih Tanaman Vetiver untuk Cegah Banjir di Kawasan Hulu
Ilustrasi. Presiden Joko Widodo (kanan) menyapa pengungsi saat mengunjungi daerah terdampak longsor dan banjir bandang di Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (7/1/2020). ANTARA FOTO/Rajendra Aqila/ysw/aww.

tirto.id - Presiden Joko Widodo memilih tanaman akar wangi atau "vetiver" untuk menjadi salah satu tanaman penutup lahan perbukitan di kawasan hulu sungai untuk mencegah banjir dan tanah longsor.

"Tidak hanya pohon-pohon keras, tapi kami lihat pentingnya tanaman pencegah longsor dan bisa menghambat banjir bandang. Saya kira tanaman 'vetiver', akar wangi, nanti akan saya cari sebanyak-banyaknya bibit dan benih," kata Jokowi dalam sambutannya saat menerima sejumlah kepala daerah terdampak banjir di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu (8/1/2020) sebagaimana dilansir dari Antara.

Menurut Presiden, reboisasi kawasan hutan harus segera dilakukan oleh pemerintah daerah bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Jokowi pun memerintahkan KLHK untuk menyiapkan bibit "vetiver" sehingga program penghijauan dapat dilakukan pada Januari-Februari 2020, terutama di Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat, dan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

"Termasuk juga nanti saya minta ke KLHK agar sebanyak-banyaknya disiapkan di kabupaten-kabupaten yang ada untuk tanaman kerasnya," kata Jokowi.

Selain itu, Presiden juga memerintahkan percepatan pembangunan infrastruktur pencegah banjir di kawasan hulu.

"Saya minta dipercepat di Kementerian PUPR, (pembangunan) Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi. Meski saya tahu progresnya sudah 47 persen, dan pembebasan tanah sudah 95 persen, ini sisanya segera diselesaikan," tegas Presiden.

Sementara itu, untuk menangani banjir di kawasan hilir, Presiden meminta percepatan pembangunan sodetan Sungai Ciliwung dan pelanjutan normalisasi ataupun naturalisasi sungai-sungai di Jakarta.

"Jakarta sebagai Ibu Kota bukan berdiri sendiri, tapi dikelilingi oleh wilayah Jawa Barat dan Banten. Saya harap semuanya bisa bekerja sama dengan baik menyelesaikan masalah banjir. Tanpa kerja sama itu, saya kira penyelesaiannya tidak komprehensif dan tidak bisa selesaikan masalah secepat-cepatnya," demikian Presiden.

Hadir dalam pertemuan itu yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Banten Wahidin Halim, serta Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, Bupati Bogor Ade Yasin, dan Walikota Bekasi Rahmat Effendi.

Selain itu turut mendampingi Presiden yakni Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Kepala BNPB Doni Monardo.

Baca juga artikel terkait PENCEGAHAN BANJIR atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH