tirto.id - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menyebut pemilihan Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden untuk Joko Widodo (Jokowi) untuk meredam kebencian di tengah masyarakat.
Kebencian yang dimaksud Romi adalah dampak pelaksanaan pemilu 2014 dan pilkada DKI Jakarta 2017. Menurutnya, masyarakat hingga kini masih terbelah karena dua ajang pemilihan tersebut.
"Keterbelahan masyarakat sejak pemilu 2014, pilkada DKI, masih seputar SARA. Sehingga kami berdiskusi bersama presiden mencari figur yang melambangkan religius, di sisi lain meredam kebencian," kata Romi di Restoran Plataran, Jakarta, Kamis (9/8/2018) malam.
Jokowi telah memilih Ma'ruf Amin sebagai cawapres. Ia menyebut pemilihan Ma'ruf Amin atas dasar latar belakangnya yang memiliki banyak pengalaman di bidang pemerintahan. Selain itu, posisi Ma'ruf Amin sebagai Rais Aam di PBNU juga menjadi salah satu pertimbangan.
Menurut Romi, pengalaman Ma'ruf Amin selama ini menunjukkan bahwa ia sudah paripurna dan layak menjadi cawapres.
"Dengan pengalaman yang begitu banyak dan paham ekonomi, sehingga pengetahuan beliau sangat paripurna dan juga mewarnai spektrum di mana Ma'ruf Amin merupakan titik temu dari seluruh parpol dan masyarakat," katanya.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yantina Debora