tirto.id - Presiden Joko Widodo meminta jajaran kabinetnya untuk fokus pada penguatan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal keempat tahun 2020 atau Q4-2020. Menurut Jokowi konsumsi rumah tangga di Indonesia masih minus di kuartal terakhir tahun 2020.
"Saya mendapatkan angka bahwa di konsumsi rumah tangga masih pada angka minus kurang lebih minus 4 sehingga menjadi kewajiban kita semuanya untuk memperkuat demand sehingga konsumsi ini akan menjadi lebih baik," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam rapat sidang paripurna kabinet yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/11/2020).
Jokowi juga meminta seluruh jajarannya menterinya untuk mengingatkan kepada setiap direktur jenderal segera mengeksekusi Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) di kuartal pertama 2021.
Ia ingin pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal pertama tahun 2021 bisa terus membantu mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal keempat 2020.
"Begitu bapak ibu menerima yang namanya DIPA itu sudah bisa langsung ada lelang sehingga nantinya kita harapkan bulan Januari, Februari, Maret tidak stuck setelah kuartal keempat langsung drop. Kita harapkan kuartal pertama (2021) ada ungkitan juga untuk naik," kata Jokowi.
Jokowi pun sudah memprioritaskan sejumlah agenda anggaran di kuartal pertama 2021. Pertama, Jokowi ingin agar bantuan sosial segera jalan pada Januari 2021. Kemudian, mantan Walikota Solo ini juga ingin program infrastruktur di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan dan kementerian lain berjalan.
Ia pun mengingatkan, pertumbuhan investasi Indonesia masih minus meski sudah digenjot.
"Saya sudah mewanti-wanti kepada kepala BPKP dan Menko Marinves agar paling tidak di kuartal ketiga ini bisa minus di bawah 5 tapi ternyata belum bisa," kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun meminta agar Indonesia juga memanfaatkan status Generalized Preference System (GSP) yang diberikan Amerika Serikat kepada Indonesia. Ia ingin agar fasilitas GSP bisa dijadikan momentum untuk perbaikan iklim investasi Indonesia di masa pandemi serta mampu meningkatkan ekspor Indonesia.
"Kita adalah satu-satunya negara di asia yang mendapatkan fasilitas ini dan kita harapkan ekspor kita akan bisa naik, melompat karena fasilitas GSP diberikan kepada kita dan syukur-syukur ini juga dipakai sebagai kesempatan untuk menarik investasi karena kita ada fasilitas itu karena orang ingin mendirikan industri pabrik perusahaan di indonesia akan menjadi lebih menarik karena untuk masuk ke Amerika," kata Jokowi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto