Menuju konten utama

Jokowi Masih Godok Lima Nama Cawapres

"Bisa partai, bisa non-partai, bisa profesional, bisa sipil, bisa [purnawirawan] TNI-Polri. Semuanya bisa," ujar Jokowi.

Jokowi Masih Godok Lima Nama Cawapres
Presiden Joko Widodo menghadiri penutupan rembuk nasional aktivis '98 di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (7/7/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

tirto.id - Presiden Joko Widodo mengaku sudah mengerucutkan lima nama dari 10 bakal calon wakil presiden yang akan mendampinginya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

"Bisa partai, bisa non-partai, bisa profesional, bisa sipil, bisa [purnawirawan] TNI-Polri. Semuanya bisa," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (11/7/2018).

Kendati demikian, Jokowi mengaku masih mematangkan lima tokoh tersebut sehingga benar-benar mendapatkan pasangan ideal.

"Biar matang dulu. Nanti kalau sudah matang, kami sampaikan pada saat yang tepat," kata Jokowi seperti dikutip Antara.

Jokowi menekankan bahwa sampai saat ini dirinya masih terus melakukan komunikasi dengan sejumlah partai politik koalisi untuk mempertimbangkan sosok cawapres yang tepat.

Empat Nama Dinilai Layak

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) sudah merilis nama empat tokoh yang paling layak menjadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019.

Survei yang melibatkan 1.200 responden itu menyimpulkan 4 nama yang dianggap sebagai kandidat ideal cawapres Jokowi adalah Airlangga Hartarto, Sri Mulyani, Tito Karnavian, dan Ma'ruf Amin.

Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengungkapkan empat nama tersebut muncul berdasar jawaban responden survei lembaganya soal cawapres ideal menurut bidang politik, ekonomi, hukum dan keamanan, serta pemuka agama.

"Untuk cawapres ideal Jokowi agar kuat di parlemen [...] nama Airlangga Hartarto menjadi pilihan teratas dengan elektabilitas 35,70 persen," ujar Adjie di kantornya, Jakarta, pada Selasa (10/7/2018).

Nama Airlangga sebagai cawapres ideal di bidang politik dibuntuti Muhaimin Iskandar (21,5 persen) dan Romahurmuzy (16 persen).

Pada bidang ekonomi, sosok cawapres ideal pendamping Jokowi pilihan responden adalah Sri Mulyani dengan dukungan 32,5 persen. Ia diikuti nama Susi Pudjiastuti (24,5 persen) dan Chairul Tanjung (17 persen).

"Ketiga, cawapres ideal Jokowi agar didukung aparat hukum dan keamanan [...] Hasilnya Jenderal Tito Karnavian menjadi cawapres terideal menurut publik dengan angka 32,6 persen," tutur Adjie.

Raihan dukungan untuk Kapolri Tito di kategori itu diikuti oleh Moeldoko (29 persen) dan Menko Polhukam Wiranto (25,7 persen).

Pada kategori cawapres ideal Jokowi dari kalangan pemuka agama berpengaruh, Ma'ruf Amin unggul dengan raihan dukungan 21 persen. Posisi kedua ditempati Din Syamsuddin (17,2 persen) dan TGH Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang alias TGB (12,3 persen).

LSI Denny JA juga meminta penilaian sejumlah ahli dari kawasan Indonesia Barat, Tengah, dan Timur ihwal kandidat cawapres ideal untuk Jokowi.

Hasilnya, muncul 5 nama yang dianggap bisa menjadi cawapres ideal untuk Jokowi yaitu Airlangga, Mahfud MD, Tito Karnavian, Moeldoko, dan Sri Mulyani.

"Survei menunjukkan, jika nama Jusuf Kalla dimasukkan, maka elektabilitasnya cukup mentereng. Namun, ada aturan terkait larangan wapres dua periode dalam konstitusi," ujar Adjie.

Komisi Pemilihan Umum akan membuka pendaftaran pemilihan calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2019 pada 4 hingga 10 Agustus 2018.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto