tirto.id - Presiden Joko Widodo mendatangi posko kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Selasa (30/10/2018).
Ia meninjau posko serta melihat serpihan pesawat yang terkumpul di area JICT. Sekitar 20 menit ia berada di sana dan tidak memberikan pernyataan apapun sebelum meninggalkan lokasi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kedatangan Presiden Jokowi untuk memberikan dukungan kepada tim gabungan.
“Presiden berkunjung untuk memberikan semangat kepada tim serta melihat kesiapan Basarnas,” kata dia di JICT 2, Selasa (30/10/2018).
Selain itu, tambah dia, Presiden mengapresiasi dan menginfokan tentang tim gabungan yang akan bekerja hingga satu pekan mendatang.
Menurut Budi, secara konsisten pihaknya mengordinasikan seluruh kegiatan dalam upaya pencarian, klarifikasi jenazah dan mengumpulkan keluarga korban.
Budi melanjutkan, kemarin jajarannya sudah menyurati Lion Air dan Garuda Indonesia untuk melakukan inspeksi terhadap pesawat Boeing 737 Max 8, yang berkaitan dengan beberapa klarifikasi.
Nantinya, Kementerian Perhubungan akan menyimpulkan dan memberikan hasil klarifikasi kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
“Akan kami simpulkan dan kami sampaikan kepada KNKT. Hasil ini akan menjadi dasar bagi KNKT untuk menetapkan penyebab kejadian tersebut,” jelas Budi Karya.
KNKT dalam keterangan pers yang diterima Tirto, Senin (29/10/2018) mengungkap ada persoalan dalam aspek kontrol penerbangan di pesawat Lion Air JT-610.
Menurut Haryo, pilot pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 itu sempat menghubungi menara kontrol di Jakarta usai lepas landas guna mengabarkan masalah di kapal udaranya.
Menara kontrol Jakarta kemudian lepas kontak dengan Lion Air JT-610 sekitar pukul 06.32 WIB. Kemudian, sekitar pukul 08.00 WIB, KNKT menerima informasi dari maskapai Lion Air mengenai kejadian hilangnya pesawat.
Lion Air JT-610 jatuh di perairan dekat Tanjung Karawang. Pesawat dikabarkan membawa 189 orang dengan rincian 178 orang dewasa, 1 anak, 2 bayi infant, 8 kru pesawat. Ada satu teknisi yang juga turut dalam penerbangan ini untuk memastikan pesawat laik terbang.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Dipna Videlia Putsanra