Menuju konten utama

Jokowi Ingin Indonesia Segera Tinggalkan Energi Fosil

Jokowi menekankan bisnis biodiesel akan membawa dampak positif bagi Indonesia dan menekan defisit anggaran untuk pembuatan solar.

Jokowi Ingin Indonesia Segera Tinggalkan Energi Fosil
Presiden Joko Widodo menandatangani baja produk terbaru saat meresmikan pabrik Hot Strip Mill 2 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Kota Cilegon, Banten, Selasa (21/9/2021). ANTARA FOTO/Biro Pers Media Setpres/Agus Suparto/Handout/wsj.

tirto.id - Presiden Joko Widodo menekankan agar Indonesia mulai beralih ke industri energi terbarukan. Ia pun menargetkan produksi biodiesel 30 (atau B30) sebagai energi terbarukan bisa mencapai 9,2 juta kiloliter pada tahun ini.

"Sekali lagi saya ingin menegaskan kita harus memegang teguh komitmen untuk meninggalkan energi fosil dan beralih ke energi baru terbarukan. Karena itu produksi B30 ini, produksi biodiesel ini harus terus kita tingkatkan," tegas Jokowi saat meresmikan pabrik biodiesel milik PT Jhonlin Agro Raya di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Kamis (21/10/2021).

"Tahun 2021 ditargetkan kita mampu memproduksi dan menyalurkan 9,2 juta kiloliter dan saya minta nanti ini tahun depan juga bisa meningkat lebih tinggi lagi," imbuh Jokowi.

Jokowi lantas mengingatkan Indonesia memiliki potensi besar dalam bisnis kelapa sawit (crude palm oil atau CPO). Ia mengklaim potensi bisnis kelapa sawit Indonesia tembus 52 juta ton per tahun. Potensi tersebut, kata Jokowi berada di tangan petani sebanyak 40 persen.

Oleh karena itu, Jokowi ingin Indonesia tidak lagi berbisnis di CPO. Ia ingin agar Indonesia bergerak ke hilirisasi industri dengan memproduksi barang setengah jadi dan jadi. Salah satunya adalah dengan mengindustrikan CPO menjadi biodiesel.

"Kita berharap juga nantinya ada perusahaan-perusahaan yang lain yang mulai menghilirisasikan, mengindustrialisasikan CPO-nya baik menjadi minyak goreng, baik menjadi kosmetik, atau menjadi barang setengah jadi, atau barang jadi lainnya," kata Jokowi.

Di sisi lain, Jokowi menekankan bisnis biodiesel akan membawa dampak positif bagi Indonesia. Pertama, Indonesia akan mengalami peningkatan ketahanan energi.

Kedua, Indonesia bisa menekan defisit anggaran untuk pembuatan solar. Ia menuturkan, Indonesia menghemat Rp38 triliun di tahun 2020 dan diprediksi menghemat Rp56 triliun di tahun 2021.

Selain dua manfaat tersebut, muncul banyak lapangan pekerjaan baru akibat pembukaan pabrik biodiesel serta meningkatkan kualitas lingkungan di Indonesia.

Namun manfaat-manfaat energi terbarukan tidak bisa hanya dari satu pihak. Semua pihak, dari hulu maupun hilir harus bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan.

"Langkah-langkah strategis ini jelas membutuhkan komitmen dan dukungan dari kita semuanya, dari hulu sampai hilir. Di hulu ada industri sawit dan CPO, di tengah ada industri biodiesel, di hilir nanti ada industri pengguna biodiesel baik itu industri transportasi, kemudian pembangkit listrik, dan industri-industri yang lainnya," kata Jokowi.

Di tempat yang sama, Komisaris Utama PT Jhonlin Agro Raya Andi Amran Sulaiman mengatakan, pabrik biodiesel tersebut dibangun PT Jhonlin Group selama 2 tahun. Ia pun menuturkan pabrik bernilai Rp2 triliun ini bisa memproduksi B50.

"Kami sampaikan pabrik biodiesel ini dibangun selama 2 tahun dengan total investasi Rp2 triliun. Kemudian produksinya insya allah kualitas b30 dan bisa dikembangkan menjadi b50 dalam waktu dekat," kata Amran di lokasi.

Mantan Menteri Pertanian era pertama kepemimpinan Jokowi ini pun mengklaim, "Pabrik biodiesel ini adalah pabrik terbesar dan pertama di kawasan timur indonesia dengan kapasitas 1500 ton per day".

Amran pun mengaku, PT Jhonlin Group memiliki lahan seluas 730 hektar dengan rencana pembangunan 12 industri. Perusahaan yang dimiliki Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam ini sudah berinvestasi di kawasan bisnis dengan nilai Rp11 triliun. Setidaknya ada 2.320 orang bekerja di kawasan tersebut.

Amran pun meminta kepada Jokowi agar daerah Jhonlin Group bisa mendapatkan akses kawasan ekonomi khusus sehingga Haji Isam yang juga mantan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin ini bersedia berinvestasi lebih besar.

"Bapak presiden yang kami hormati kami banggakan kawasan ini lebih sempurna lagi kalau ini ke depan, ini bukan bermohon bapak presiden, ini harapan rakyat kalau ini menjadi kawasan ekonomi khusus aku yakin Andi Syam bisa meningkatkan investasi 2 kali lipat lagi. Nanti kami dorong pak andi sam melakukan investasi 2 kali lipat lagi," kata Amran.

Baca juga artikel terkait ENERGI BARU TERBARUKAN atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto