tirto.id - Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan delegasi Hyundai Motors Group yang dihadiri oleh Executive Vice Chairman Hyundai, Euisun Chung. Topik pembicaraan mereka membaas mengenai rencana pengembangan mobil listrik di Indonesia dan salah satunya sempat menyinggung kemungkinan pengembangan mobil terbang.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menilai rencana pengembangan mobil terbang bisa jadi masih jauh bagi Indonesia. Dengan kata lain, Indonesia yang baru-baru ini sedang memulai pengembangan mobil listrik bisa jadi belum siap untuk menyambutnya.
“Itu gak usah terlalu jauh lah. Mereka [Hyundai] udah punya konsep itu,” ucap Luhut kepada wartawan saat ditemui di Gedung Kemenko Kemaritiman pada Jumat (26/7/2019) malam.
Luhut menambahkan “Kita masih belum [siap].”
Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto yang turut mendampingi Presiden Jokowi mengatakan pertemuan tersebut membahas rencana investasi Hyundai di Indonesia. Hyundai, kata Airlangga, mengharapkan adanya insentif dan kawasan yang ideal untuk dijadikan pabrik mobil bertenaga listrik.
Bersama perusahaan mobil asal Korea Selatan itu, Jokowi membahas masa depan teknologi di dunia otomotif seperti pengembangan mobil yang dapat mengemudi sendiri atau kendaraan otonom. Dalam penjelasannya, ia sempat menyinggung adanya pertimbangan mengenai industri mobil terbang atau flying vehicle.
“Di dalamnya termasuk electric vehicle [kendaraan listrik], fuel cell vehicle, autonomous vehicle [kendaraan otonom], bahkan industri ini sedang mempertimbangkan flying vehicle. Jadi pembahasan seputar teknologi,” ucap Airlangga di Istana Negara pada Kamis (25/7/2019) lalu seperti dikutip dalam setkab.go.id.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri