Menuju konten utama

Jokowi Harap Semua Transportasi Umum di Jakarta Akan Elektrifikasi

Tahun ini, kendaraan listrik dunia akan menghilangkan permintaan minyak 279 ribu per barel per hari.

Jokowi Harap Semua Transportasi Umum di Jakarta Akan Elektrifikasi
Bus Transjakarta Koridor 13 Tendean-Ciledug melintasi halte CSW di kawasan Jalan Sisingamangaraja, Jakarta, Selasa (17/4/2018). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

tirto.id - Presiden Joko Widodo berharap DKI Jakarta bisa mulai melaksanakan eletrifikasi untuk transportasi publik. Hal itu untuk menanggapi fenomena berkurangnya penggunaan bahan bakar fosil dunia dan beralih menuju elektrifikasi.

"Kendaraan listrik dunia akan menghilangkan permintaan minyak. Fenomena ini mulai menjalar ke seluruh dunia, London, Paris, Mexico, dan sebentar lagi Jakarta. Tapi, terserah pak gubernur dan wakil gubernur," ujar Jokowi saat peresmian Konvensi dan Pameran IPA ke-42 di Jakarta Convetion Center pada Rabu (2/5/2018).

Dia mencontohkan konversi yang cukup masif terjadi di Shenzhen, Tiongkok pada akhir 2017. Kota tersebut telah menerapkan 100 persen dengan jumlah 16.300 bus kota di sana menjadi bus listrik.

"Tiongkok mengganti 100 ribu bus kota tiap tahunnya. Biar enggak kalah dari yang saya sampaikan. Harusnya ini dimulai dari Jakarta dulu. Diganti busnya dengan yang listrik," ucapnya.

Perubahan secara global ini yang mengubah tingkat kebutuhan minyak dunia. Tahun ini, kendaraan listrik dunia akan menghilangkan permintaan minyak 279 ribu per barel per hari.

"Dengan naiknya harga minyak juga sudah pasti memicu sektor bergeser dari minyak ke listrik," ungkapnya.

Jokowi mengatakan, Energi Baru Terbarukan (EBT) munculnya era bisnis berbasis teknologi secara tidak langsung ikut menggeser eksistensi industri migas.

"Revolusi-revolusi itu bisa menggeser kebutuhan migas. Orang-orang banyak yang khawatir itu, tapi saya tidak percaya. Migas tetap akan dibutuhkan," ujarnya.

Ia percaya kebutuhan minyak dan gas (migas) tidak akan menghilang dari pasar sepenuhnya, karena ia mempelajari sejak terjadinya revolusi industri pertama (1.0) hingga revolusi industri ketiga (3.0) yang mana sudah 120 tahun, industri migas memiliki peranan yang besar.

"Di situ kita bisa baca peran migas, di mana ada sosok seorang Amerika yang berhasil merubah komoditas yang tidak berarti yaitu minyak tanah menjadi basis era industri yang baru, lalu muncul otomotif, kapal layar, pesawat terbang yang menggunakan minyak tanah di diesel," ujarnya.

Untuk mempertahankan eksistensi industri migas dalam negeri tetap hidup dan menarik bagi investor, perlu inovasi dan mengubah reputasi industri migas agar lebih fleksibel bagi investor atau pelaku usaha, khususnya generasi muda.

"Kalau kita tidak bisa ubah reputasi itu di migas, anak-anak muda kita yang cemerlang, tak tertarik masuk ke sektor ini. Dengan bakat anak mudah yang terbaik, saya yakin industri ini bisa menyalip sektor lain," tandasnya.

Salah satu caranya adalah memangkas regulasi di sektor migas yang berbelit-belit, menghambat investasi masuk dalam negeri.

"Oleh sebab itu, saya perintahkan setahun lalu untuk pak Jonan (Menteri ESDM) memangkas sebanyaknya regulasi aturan. Sudah dipangkas 186 yang buat ruwet dan bertele-tele, menghambat invetasi. Tapi yang hulu, ada 14. Yang kita harapkan ini bisa lebih memudahkan, sehingga invetasi lebih banyak masuk ke Indonesia," jelasnya.

Baca juga artikel terkait TRANSPORTASI UMUM atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Dipna Videlia Putsanra