Menuju konten utama
Periksa Fakta

Jokowi Copot Menteri yang Tak Sepakat Ada Pilpres 2024, Apa Iya?

Sampul (thumbnail) video yang memperlihatkan foto Jokowi sedang berdiri di hadapan dua sosok pria itu bukan merupakan momen pencopotan menteri.

Jokowi Copot Menteri yang Tak Sepakat Ada Pilpres 2024, Apa Iya?
Header Periksa Fakta Jokowi Copot 2 Menteri yang Tak Sepakat Pilpres 2024, Apa Iya?. tirto.id/Tino

tirto.id - Narasi miring jelang pemilihan umum (Pemilu) berseliweran di jagat maya dengan beragam klaim, mulai dari bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan disebut ganti nama jadi Mahdi Yohanis Khan, hingga bacapres Prabowo Subianto dijemput paksa terkait tragedi 1998.

Terbaru, di media sosial sejak Kamis (5/10/2023) mencuat isu tentang Presiden Jokowi telah mencopot dua menteri yang tak sepakat pemilihan presiden (pilpres) digelar tahun depan.

Akun Facebook "Ailyn Zoila" mengunggah video dengan takarir "Di copot langsung pagi ini, tak sepakat pilpres 2024 digelar, Jokowi putuskan ini".

Video berdurasi 10 menit 16 detik itu menggunakan sampul (thumbnail) berupa foto Jokowi yang sedang berdiri di hadapan dua menteri.

Periksa Fakta Jokowi Copot 2 Menteri

Periksa Fakta Jokowi Copot 2 Menteri yang Tak Sepakat Pilpres 2024, Apa Iya?. (Sumber: Facebook)

Di awal video, narator membacakan artikel berjudul "Jokowi Ancam Copot Menteri Nyaleg di Pemilu 2024 Kalau Ganggu Kinerja". Lebih lanjut, di pertengahan video, ada pembacaan artikel seputar kasus dugaan korupsi Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Hingga Rabu (11/10/2023), unggahan ini sudah ditonton 45 ribu kali dan mendapat 551 likes serta 71 komentar.

Lantas, bagaimana faktanya?

Penelusuran Fakta

Pertama-tama, Tim Riset Tirto menelusuri thumbnail video berupa foto Jokowi yang sedang berdiri di hadapan dua orang. Kami memasukkan foto tersebut ke alat telusur gambar Yandex dan menjumpai foto identik diunggah di laman InfoPublik.

Melansir InfoPublik, gambar itu bukan momen pencopotan menteri, melainkan pelantikan Djan Faridz dan Gandi Sulistiyanto sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada 17 Juli 2023.

Selanjutnya, Tim Riset Tirto mencari tahu konteks asli artikel yang dinarasikan dalam video melalui penelusuran Google. Hasilnya, kedua artikel yang dikutip sama sekali tidak mengonfirmasi kebenaran klaim.

Artikel pertama yang dibacakan bersumber dari laporan CNN Indonesia yang tayang pada Minggu (14/5/2023). Isinya tentang pernyataan Jokowi bakal mengganti menterinya yang maju sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024 jika kerja-kerja keseharian mereka terganggu.

Menukil CNN Indonesia, lebih dari lima menteri Jokowi yang berasal dari partai resmi diketahui maju dalam pemilihan legislatif atau Pileg 2024, termasuk Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H. Laoly dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Sementara itu, artikel kedua yang dinarasikan merupakan artikel yang tayang pada Senin (2/10/2023) di situs Seword dengan judul "Jokowi Sudah Tahu Sebelumnya?".

Artikel tersebut memuat tentang informasi pertemuan Jokowi dengan mantan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang dikaitkan dengan kasus dugaan korupsi Mentan SYL.

Mengutip laporan Detik, Jokowi memanggil Amran ke Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat (15/9/2023). Amran mengungkap pertemuan itu membahas kondisi perekonomian Indonesia.

"Saya kan jadi pengusaha jadi diskusi masalah tentang ekonomi bagaimana ekonomi Indonesia, bagaimana kondisi ekonomi daerah, tentang bahas ekonomi," kata dia di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, narasi soal Presiden Jokowi mencopot dua menteri yang tak sepakat pemilihan presiden (pilpres) digelar tahun 2024 itu bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

Sampul (thumbnail) video yang memperlihatkan foto Jokowi sedang berdiri di hadapan dua sosok pria itu bukan merupakan momen pencopotan menteri, melainkan pelantikan Djan Faridz dan Gandi Sulistiyanto sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada 17 Juli 2023.

Isi video pun hanya menarasikan artikel CNN Indonesia dan Seword yang tidak mengonfirmasi kebenaran klaim.

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Fina Nailur Rohmah

tirto.id - Periksa fakta
Penulis: Fina Nailur Rohmah
Editor: Shanies Tri Pinasthi