tirto.id - Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2024. Hal itu penting agar warga mendapatkan pemimpin yang tepat di masa depan. Apalagi Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada 2030 mendatang.
"Saya berkali-kali menyampaikan betapa pentingnya kepemimpinan nasional di tahun 2024, tahun 2029 dan tahun 2034 karena di situ kunci yang menentukan negara ini bisa melompat menjadi negara maju atau tidak," kata Jokowi saat groundbreaking Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa
Tengah, Rabu (3/1/2024).
Jokowi menilai seorang pemimpin masa depan harus memahami cara membawa bangsa menjadi negara maju. Publik harus berhati-hati dalam memilih. Kesempatan hanya diberikan sekali bagi satu bangsa demi menjadi negara maju.
"Pimpinan nasional itu tahu membawa negara ini ke arah maju dengan cara apa dia harus mengerti, dia harus tahu sehingga saya sampaikan berhati-hati," tutur dia.
"Kita semuanya harus hati-hati karena ini kesempatan yang hanya diberikan sekali dalam sebuah peradaban negara. Gerbangnya sudah kelihatan, tinggal buka dan ngisinya. Kalau buka dan ngisinya benar, tepat, itulah negara maju, Indonesia yang kita impi-impikan akan bisa kita capai," tambah Jokowi.
Di saat yang sama, Jokowi juga menekankan pentingnya penyiapan talenta muda untuk menghadapi momen bonus demografi. Hal itu penting agar Indoneisa bisa menjadi negara maju.
“Kita di tahun 2030-an, 2035-an ini akan mendapatkan bonus demografi yang kita harapkan kita bisa mengambil manfaat dan bisa melompatkan negara ini menjadi negara maju. Kuncinya ada di pembangunan sumber daya manusia (SDM),” ujarnya.
Jokowi memandang perlu untuk menyiapkan talenta dan mengembangkan keterampilan ke depan agar pembangunan SDM dapat terlaksana. Tidak hanya itu, Presiden Jokowi menekankan bahwa pembangunan karakter juga menjadi kunci bagi pembangunan SDM Indonesia seutuhnya.
“Tapi bukan skill saja, bukan urusan talent saja, tapi urusan character building itu juga menjadi kunci bagi pembangunan sumber daya manusia seutuhnya,” pungkas Jokowi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Fahreza Rizky