Menuju konten utama

Jokowi: Beban Subsidi Energi Capai Rp502 Triliun

Jokowi menyebut pemerintah tidak bisa seterusnya memberikan subsidi karena APBN sangat terbatas.

Jokowi: Beban Subsidi Energi Capai Rp502 Triliun
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) 2021 di Jakarta, Rabu (24/11/2021). ANTARA FOTO/HO/ BPMI Setpres/Lukas/aww.

tirto.id - Presiden Joko Widodo mengungkapkan pemerintah mengalokasikan subsidi energi sebesar Rp502 triliun. Tindakan ini, kata dia, dilakukan demi kepentingan rakyat.

"APBN menjadi berat karena subsidi sekarang untuk BBM, Pertalite, Pertamax, Solar, Elpiji, subdisinya menjadi Rp502 triliun. Gede sekali," kata Jokowi saat acara Silaturahmi Tim 7 Relawan Jokowi di Ancol, Jakarta, Utara, Sabtu 11 Juni 2022.

Warga Indonesia hanya perlu merogoh kocek Rp12.500 untuk menggunakan bensin jenis Pertamax. Sedangkan di Amerika Serikat harga bensin telah mencapai Rp19.400 dan Singapura Rp33.000.

"Bayangkan kalau Pertalite jadi Rp33 ribu. Pasti demo semuanya. Benar nggak? Oleh sebab itu sekuat tenaga kita pertahankan harga ini," jelas Jokowi.

Jokowi menuturkan, keputusan pemberian subsidi adalah komitmen pemerintah untuk membantu rakyat dalam menghadapi pemulihan ekonomi. Namun demikian, pemerintah tidak bisa selamanya memberikan subsidi.

"Kita juga harus ingat APBN itu ada keterbatasannya. Ini akan terus kita kencengin sampai akhir tahun entah dengan cara apa sampai akhir tahun kita kencengin supaya yang tadi saya sebutkan itu tidak naik dengan subsidi," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait SUBSIDI BBM atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Fahreza Rizky