Menuju konten utama

JK Sebut Kemacetan Pertanda Tumbuhnya Ekonomi Suatu Bangsa

JK mengatakan bahwa tanda-tanda (bertumbuhnya) ekonomi suatu bangsa jika sudah macet.

JK Sebut Kemacetan Pertanda Tumbuhnya Ekonomi Suatu Bangsa
Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) melakukan peninjauan pameran mobil usai mebuka GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) ke- 27 tahun 2019 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (18/9/2019). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww.

tirto.id -

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyinggung soal kemacetan jalan di Indonesia yang disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor, salah satunya mobil pribadi.

Namun, menurut dia, hal tersebut mencerminkan sisi positif yakni pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menilai, ekonomi di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia berkembang pesat.

Hal itu, menurut dia, ditandai dengan kemacetan lalu lintas yang ditimbulkan oleh peningkatan jumlah kendaraan.

Hal itu disampaikan JK saat membuka acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) ke-27 di ICE BSD, Kota Tangerang Selatan, Banten, Kamis (18/7/2019).

"Tanda-tanda (bertumbuhnya) ekonomi suatu bangsa kalau sudah macet. Karena hanya suatu negara yang bisa membeli mobil masyarakatnya bisa macet. Negara miskin mana ada yang bisa macet. Enggak ada yang macet negara miskin," ucap JK.

Namun, ia mengatakan bahwa kemacetan tetap perlu diturunkan agar dampak ekonomi dari keberadaan mobil semakin optimal.

Sehingga, ia meminta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatur arus lalu lintas di jalan-jalan protokol baik di Ibu Kota maupun daerah.

"Tapi tentu diatur sama menteri perhubungan bagaimana tentunya supaya pemakaian mobil itu teratur. Itu semua hal yang tentu harus kita perbaiki," ucap pendiri Grup Bukaka tersebut.

Ia juga meminta menteri perindustrian Airlangga Hartarto untuk memastikan industri mobil di Indonesia terus berkembang. Terutama, dalam hal pemakaian tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam pembuatan mobil.

Hal itu perlu didorong agar Indonesia tak hanya memiliki pabrik rakitan mobil melainkan juga pabrik yang komponen-komponen mobilnya berasal dalam negeri.

"Itu yang mendukung industri mobil khususnya juga ekspor, jadi hal terakhir dari manufakturing adalah ekspor seperti tadi disampaikan kita masih keitngggalan dengan Thailand artinya adalah kita terlambat, walaupun kita punya kerja sama dengan mobil Asian. Tentu dengan kerja sama itu meningkat kan mutu," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Nur Hidayah Perwitasari