tirto.id - Kementerian Keuangan memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar 5,02-5,013 persen pada Kuartal II/2019 atau lebih rendah dibandingkan periode yang sama 2018 yang mencapai 5,27 persen.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, hal tersebut lantaran pertumbuhan ekonomi sepanjang Kuartal I hanya mencapai 5,07 persen.
Selain itu, kata dia, Kemenkeu juga memperkirakan berbagai macam faktor mulai dari sentimen tehadap perekonomian Indonesia yang datangnya dari dalam negeri dan luar negeri.
Kendati demikian, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini masih optimistis pertumbuhan ekonomi hingga akhir 2019 masih berada dikisaran 5 persen.
Meskipun, kata dia, nantinya akan kembali meleset karena pertumbuhan ekonomi yang dipatok sebesar 5,2 persen.
"Kami membuat outlook untuk 2019 keseluruhan tahun di 5,2 persen. Jadi lebih rendah 0,1 persen dari target APBN," ujar Sri Mulyani dalam rapat bersama komisi XI DPR RI, Selasa (2/7/2019)
Dari dalam negeri sendiri, lanjut Sri Mulyani, sentimen yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama lalu adalah adalah adanya Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Sedangkan dari luar negeri masih terkait dengan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Cina tak kunjung reda.
"Ini adalah perkembangan dari asumsi makro hingga Kuartal I-2019. Kami terus melalukan forecasting. Kita menggunakan indikator terkini dari forecast ekonomi," kata dia.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Zakki Amali
