tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap pencairan THR bisa mendorong konsumsi masyarakat dan memperkuat pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2019. Ia percaya diri pertumbuhan ekonomi kuartal II lebih baik dari kuartal I/2019.
Ia memperkirakan pertumbuhan konsumsi dapat bertahan di atas 5 persen mengingat inflasi yang masih stabil jelang hari raya Idul Fitri.
Hal ini didorong dana dana tunjangan hari raya (THR) yang akan dibagikan ke PNS, TNI dan Polri, baik yang aktif maupun pensiunan mencapai Rp20 triliun pada 2019. Pencairan THR berlangsung sejak Jumat (24/5/2019).
Anggaran THR itu lebih besar daripada 2018 yang tercatat Rp17,88 triliun dengan rincian gaji sebesar Rp5,24 triliun, tunjangan kinerja Rp5,79 triliun dan pensiunan sebesar Rp6,85 triliun
"Kita berharap konsumsi tetap terjaga. Karena kemarin yang dikatakan oleh gubernur BI harga-harga stabil bahkan cenderung stagnan. Ini berarti daya beli masyarakat tidak tergerus oleh inflasi. Ini merupakan indikator yang cukup baik," ujar dia, dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jumat (25/2019).
Di samping itu, lanjut Sri Mulyani, masyarakat cenderung membelanjakan uangnya secara ekstra menjelang hingga sesudah hari raya Idul Fitri.
Dengan asumsi seluruh THR dan gaji ke-13 PNS, TNI dan Polri dibelanjakan, bakal ada Rp20 triliun tambahan konsumsi yang masuk ke komponen Produk Domestik Bruto (PDB).
"Mungkin nanti kita hitung berapa jumlahnya [PDB]. Maka pengaruhnya langsung. Kalau tidak semuanya langsung dibelanjakan, walaupun menjelang lebaran itu dia extra belanja, sehingga kita berharap dia [PDB] pengaruhnya lebih besar dibandingkan bulan-bulan biasa," imbuh dia.
Selain dari belanja, THR juga dapat berdampak positif bagi konsumsi, karena adanya peningkatan pendapatan kepada produsen, sehingga bisa digunakan kembali untuk kegiatan konsumsi.
Meski demikian, Sri Mulyani juga berharap situasi politik pascapilpres bisa segera kondusif agar kericuhan yang sempat melanda Jakarta beberapa hari lalu tak mengganggu kegiatan perekonomian.
"Kami berharap pada kuartal II dari sisi pertumbuhan ekonomi, permintaan agregat bisa di atas 5 persen. Kami berharap situasi politik kondusif bisa terjaga, sehingga [pertumbuhan ekonomi] bisa di atas 5,07 persen dan mendekati 5,1 persen," kata dia.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Zakki Amali