tirto.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai keberadaan media siber sangat penting dewasa ini. Saat ini, menurutnya, dunia bisa berubah bukan karena jenderal tetapi anak muda yang bisa memperoleh informasi dan mampu menyampaikan informasi kepada publik lewat media siber.
Bakan penggunaan gadget yang tinggi di Indonesia, yakni 4-5 jam per hari membuat masyarakat Indonesia mudah terpengaruh lewat konten-konten di media siber. Untuk itu, JK mengimbau agar AMSI mewaspadai berita-berita hoax karena rentan menimbulkan perkelahian.
"Kalau Anda kasih hoax maka terjadilah perkelahian di masyarakat," kata JK di Hotel Akmani dalam acara Kongres Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Hotel Akmani, Jakarta, Selasa (22/8/2017).
Pernyataan JK tidak mengada-ada. Ia mencontohkan kerusuhan yang terjadi di Lampung dan Bima. Akibat beredar informasi hoax tentang adanya tindakan pemerkosaan di bawah umur, masyarakat Lampung dan Bima mengamuk dan membakar puluhan rumah.
Oleh karena itu, JK berharap, kehadiran AMSI bisa menjaga netralitas, objektivitas, dan kebenaran dalam menyampaikan informasi. Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu percaya, 300 anggota AMSI mau membantu pemerintah dengan menciptakan iklim positif lewat konten-konten yang dipublikasikan.
Di saat yang sama, JK berharap, AMSI memberikan pelatihan kepada anggota agar beretika dalam proses pembuatan konten. Anggota pun diharapkan mampu menciptakan konten berkualitas dan bermanfaat untuk Indonesia. Apabila anggota AMSI beretika dan mampu menciptakan konten berkualitas, JK yakin pemerintah akan mendukung segala kegiatan AMSI.
"Jadi seperti teori awalnya, sampah masuk, sampah keluar. Anda masukkan sampah, sampah yang keluar. Anda kasih makanan enak, makanan enak yang keluar," kata JK.
Sebelumnya, AMSI mengadakan kongres pertama di Hotel Akmani, Jakarta, Selasa (22/8/2017). Kongres tersebut dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla dan diikuti oleh para pemimpin redaksi dari berbagai media siber.
AMSI merupakan wadah yang dibentuk oleh pengusaha media siber yang resah dalam menghadapi hoax dan mau mengembangkan industri media siber di Indonesia. Saat ini, sudah ada 300 anggota dari Sabang-Merauke. Kongres pertama akan membahas AD/ART AMSI dan memilih ketua dan pengurus AMSI se-Indonesia.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Yuliana Ratnasari