Menuju konten utama

Jepang Dirikan Pusat Studi Ninja Sambut Olimpiade 2020

Pamor ninja bangkit lagi setelah otoritas Jepang menggunakan ninja salah satunya untuk mempromosikan pariwisata menjelang Olimpiade 2020 di Tokyo.

Jepang Dirikan Pusat Studi Ninja Sambut Olimpiade 2020
Ilustrasi Ninja bertarung. FOTO/Istock

tirto.id - Sebuah universitas di Jepang berencana membangun pusat penelitian mengenai ninja yang diklaim sebagai yang pertama di dunia. Universitas Mie di Jepang tengah, wilayah yang dianggap sebagai kampung halaman ninja, mengumumkan bahwa pembangunan fasilitas riset ninja itu dimulai Juli mendatang.

Meski kebanyakan hanya bisa diketahui lewat buku-buku sejarah dan fiksi, pamor ninja bangkit lagi setelah otoritas Jepang menggunakan ninja salah satunya untuk mempromosikan pariwisata menjelang Olimpiade 2020 di Tokyo.

Profesor sejarah Jepang di universitas itu, Yuji Yamada, mengatakan mengungkapkan bahwa pihaknya berencana mengumpulkan data induk ninja dan mendorong kerja sama ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu yang mempelajari ninja.

"Kami akan melakukan penelitian mengenai dokumen-dokumen kuno dan berkolaborasi dengan para peneliti sains agar bisa menerapkan kearifan ninja dalam kehidupan modern," kata Yamada, yang merencanakan pembangunan pusat studi itu.

"Misalnya, ninja membakar dupa Jepang sebelum keluar rumah untuk menghindari hal-hal buruk. Kami berasumsi dupa bisa meningkatkan konsentrasi sehingga ninja bisa terhindar dari cedera," katanya, menambahkan riset mengenai wewangian itu bisa bermanfaat untuk dunia masa kini.

Sebagaimana diwartakan Antara pada Kamis (11/5/2017), fasilitas itu akan dibangun di Iga, sebuah kota di 350 kilometer barat daya Tokyo yang dikelilingi gunung yang dulunya merupakan tempat bernaung banyak ninja.

Yamada juga mengatakan pusat studi itu akan menerbitkan hasil riset dalam bahasa Inggris dan Jepang agar bisa lebih mudah diakses ilmuwan dan para penggemar dari luar negeri.

Di tengah melejitnya popularitas ninja, Prefektur Aichi tahun lalu mulai mempekerjakan ninja, termasuk orang asing, untuk mempromosikan pariwisata di area yang dikenal dengan kastil bersejarah Nagoya.

Pada 2015, para gubernur dan wali kota dari prefektur di seluruh Jepang mengganti pakaian mereka dengan kostum ninja untuk mengumumkan peluncuran "dewan ninja".

Baca juga artikel terkait JEPANG atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari