Menuju konten utama
Haji 2024

Jemaah Nafar Awal Tinggalkan Mina Sebelum Matahari Terbenam

Saat meninggalkan Mina, Widi berpesan agar jemaah haji seyogyanya terus bersyukur kepada Allah atas segala rahmat yang telah diterima.

Jemaah Nafar Awal Tinggalkan Mina Sebelum Matahari Terbenam
Jamaah haji melempar jumroh aqobah di Jamarat, Mekah, Arab Saudi, Rabu (28/6/2023). Lempar jumrah aqobah merupakan salah satu syarat yang wajib dilakukan pada ibadah haji sebagai simbol pengusiran setan yang pernah dilakukan Nabi Ibrahim AS. ANTARAFOTO/Wahyu Putro A/foc.

tirto.id - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kembali mengingatkan kepada para jemaah haji untuk mematuhi jadwal lontar jumrah Ula, Wustho dan Aqabah pada 12 Zulhijah 1445 Hijriah sesuai kloter masing-masing.

Setidaknya ada empat jadwal yang ditetapkan PPIH, antara lain; pukul 00.00 – 05.00 WAS, pukul 05.00 – 10.30 WAS, pukul 14.00 – 18.00 WAS dan pukul 18.00 – 00.00 WAS.

Pihak PPIH juga meminta jemaah untuk tidak melontar jumrah pada saat cuaca panas yang berlebih dan terlebih dalam kondisi berdesak-desakan.

Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda mengatakan, bagi jemaah haji yang mengambil pilihan Nafar Awal, diperbolehkan untuk meninggalkan Mina sebelum matahari terbenam pada 12 Zulhijah.

“Sedangkan jemaah haji yang mengambil pilihan Nafar Tsani dapat meninggalkan Mina pada 13 Zulhijah,” terang Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Selasa.

Widi menerangkan, keberangkatan jemaah dari Mina menuju hotel di Makkah, dimulai dari pagi hari hingga selesai. Kemudian, Bus akan menjemput jemaah di sekitar tenda Mina, lalu mengantar jemaah ke hotel masing-masing di Makkah.

Widi berpesan agar jemaah tetap berkelompok saat berjalan menuju jamarat dan saat melontar jumrah. Ia mendorong jemaah untuk berkomunikasi dengan petugas bila ada kesulitan dan bawa air cukup untuk mencegah dehidrasi.

“Jangan memisahkan diri. Jangan sungkan untuk meminta bantuan petugas yang berada di setiap titik di jalur menuju jamarat bila menemui hambatan dan kesulitan. Bekali diri dengan air putih untuk menjaga kebugaran tubuh dan mencegah dehidrasi,” ia menambahkan.

Ia mengimbau jemaah lanjut usia dan kategori risiko kesehatan tinggi agar mewakilkan lontar jumrahnya kepada keluarga atau sesama jemaah atau petugas yang telah melaksanakan lontar jumrah.

“PPIH berharap, jemaah agar mengutamakan keselamatan serta kesehatan. Sehingga pelaksanaan lontar jumrah sebagai bagian wajib haji dapat terlaksana dengan aman dan lancar,” kata Widi

Saat meninggalkan Mina, Widi berpesan agar jemaah haji seyogyanya terus bersyukur kepada Allah atas segala rahmat yang telah diterima, sehingga dapat menyelesaikan rangkaian ibadah hajinya dengan sempurna.

“Selanjutnya, setelah beristirahat cukup di hotel, jemaah dapat melaksanakan tawaf Ifadhah di Masjidil Haram,” pungkas Widi.

Baca juga artikel terkait HAJI 2024 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Flash news
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Fahreza Rizky