tirto.id - Menteri BUMN Erick Thohir mengakui, saat ini tengah dilakukan investigasi terkait penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton. Namun bisakah dipastikan operasional penerbangan PT Garuda Indonesia baik-baik saja jelang liburan Natal dan Tahun Baru?
"Kami kontak Menteri Perhubungan untuk memastikan operasional Garuda tidak terganggu. Saya berharap kemarin, juga sempatkan hari Minggu (8/12/2019) menelepon Plt Dirut Garuda untuk benar benar mempersiapkan operasional, apalagi ini sudah menuju banyak hari libur, jangan sampai nanti service-nya gara-gara isu ini jadi menurun," kata Erick di SMK 57 Jakarta, Senin (9/12/2019).
Erick pun meminta PT Garuda Indonesia segera membangkitkan kembali citranya. Terpuruk karena kasus penyelundupan menurutnya tak menjadi alasan untuk kalah bersaing.
"Garuda mesti berkembang. Masa kalah dengan penerbangan-penerbangan lain? Dan saya yakini juga dengan proses yang terjadi ini, kita harus kembalikan citra Garuda itu. Jadi jangan mikir memberhentikan, tapi bagaimana secara korporasi juga kembali baik," tegas dia.
Pendapat senada juga diungkapkan Sekretaris Jenderal Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) Jacqueline Tuwanakotta. Menurutnya, saat ini operasional PT Garuda Indonesia baik-baik saja. Semuanya tetap berjalan lancar alias tak ada penerbangan yang terganggu.
Sedangkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) memberi diskon 30 persen untuk penerbangan dari Senin-Kamis, mulai Kamis (5/12/2019). Ini diskon khusus untuk jelang Natal dan Tahun Baru.
"Jangan mudik di Sabtu dan Minggu, sebab diskon tak berlaku," saat meninjau pembangunan Jalan Tol Elevated Jakarta-Cikampek II di Karawang, Jawa Barat, Minggu (08/12/2019).
Begitu juga Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Polana B Pramesti. Dia mengklaim maskapai Garuda Indonesia tetap beroperasi dengan baik usai pergantian pimpinan.
"Operasional penerbangan maskapai penerbangan Garuda Indonesia tidak akan terganggu, apalagi telah ditunjuk pelaksana tugas Direktur Utama sebagai penanggung jawab dalam organisasi yang mengkoordinasikan semua aspek baik manajemen, operasi, teknik, keamanan dan pelayanan,” kata Polana, Minggu (8/12/2019).
Digempur Pelanggaran Sistemik
Skandal penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton lewat pesawat Garuda terungkap beberapa waktu lalu. Erick Thohir yang membongkar tindakan tersebut mendapati bahwa tindakan itu tak hanya dilakukan Dirut PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Ari Askhara seorang. Menurut Erick, tindakan tersebut terjadi secara bersama-sama.
"Kan ada yang bawa sepeda juga, terus ada proses sistematik di mana, pasti ini kejadian bukan individu saling mendukung. Mohon maaf, kalau dari aturan-aturan hukum itu, kalau berkolaborasi untuk berbuat kejahatan ya terkena (pidana) juga," kata Erick di SMK 57 Jakarta, Senin (9/12/2019).
Atas dugaan keterlibatan kasus tersebut, Erick mencopot sejumlah pimpinan PT Garuda Indonesia. Beberapa diantaranya: Direktur Utama Ari Askhara, Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, dan Direktur Human Capital Heri Akhyar.
Empat orang tersebut selain diduga melakukan pelanggaran etik, mereka juga kemungkinan melanggar aturan pidana. Sebab menggunakan fasilitas negara dan diduga terlibat penyelundupan dalam penerbangan seri flight GA 9721 tipe Airbus A330-900 Neo pada, 17 November yang lalu.
"Kalau domain saya sebagai Menteri BUMN tentu mempunyai proses mengenai korporasi, dan antara perusahan Tbk (terbuka) dan tertutup sendiri beda prosesnya. Kita sekarang harus merekrut orang yang bagus, untuk membantu mengawasi dan mengelola 142 BUMN," terangnya,
Kini Kementerian BUMN dan Perhubungan, tengah menggodok figur baru yang akan menjabat sebagai pimpinan PT Garuda Indonesia. Sejauh ini Dewan Komisaris PT Garuda Indonesia Tbk sudah menetapkan Fuad Rizal sebagai Plt pengganti Ari Askhara. Sebelumnya Fuad menjabat direktur keuangan dan manajemen risiko PT Garuda Indonesia.
"Sedangkan domain pidana kan bukan di saya, itu kan ada proses nanti dari laporan Bea Cukai ke kepolisian. Nanti prosesnya seperti itu. Jadi saya tidak bisa komentar yang apakah (direksi yang dicopot) ini akan jadi tersangka," tuturnya.
Di sisi lain, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka kemungkinan supervisi terkait dengan kasus tersebut. Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menegaskan, kasus tersebut bisa ditangani oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil.
"Apakah itu ada pelanggaran? Apakah ada isu korupsi di sana? Apakah itu gratifikasi? Gratifikasi pasti akan debat, si penerima pasti bilang saya 'kan belum 30 hari, 30 hari dia bisa lapor," kata Saut.
Sedangkan Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) menyarankan, penyelidikan dugaan penyelundupan komponen motor Harley Davidson yang menyeret mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, ditangani polisi.
"Polda Metro Jaya bisa, Bareskrim juga bisa. Namun, kalau melihat kasusnya yang begitu besar, saya mengharapkan Bareskrim saja," kata Direktur Eksekutif Lemkapi, Dr Edi Saputra Hasibuan, saat dihubungi, di Jakarta, Minggu (8/12/2019).
Kacaunya Internal PT Garuda
Pagi tadi, IKAGI mendatangi kantor Erick Thohir. Mereka menyampaikan keluhan terkait buruknya kepemimpinan Ari Askhara.
"Selama beliau (Ari Askhara) memimpin banyak sekali kerusakan di PT Garuda Indonesia. Contoh, kalau kita lakukan kesalahan sedikit langsung di-grounded, tidak boleh terbang, harusnya masuk dalam pembinaan," kata Jacqueline Tuwanakotta di Jakarta, Senin (9/12/2019).
Selain itu, kata Jacqueline, ada aturan terbang awak kabin yang diubah dalam waktu singkat. Khususnya penerbangan ke luar negeri.
"Contoh jadwal Sydney-Jakarta-Sydney itu harusnya tiga hari tapi jadi PP [pulang pergi]. Itu beri dampak tidak bagus kepada awak kabin, sekarang sudah delapan orang diopname. Dalam pengaturan, seharusnya tidak boleh abaikan yang namanya static risk management system, itu akan kami sampaikan, itu keluhan, itu harapan," ucapnya.
Akbibatnyam kata, Jacqueline, delapan awak kabin diopname karena kelelahan kerja. Ia bilang para awak kabin itu tidak dalam kondisi yang layak untuk bekerja.
"Mereka sakit kelelahan, sakit mata, badannya lemah," ucap Jacqueline.
Penulis: Dieqy Hasbi Widhana
Editor: Gilang Ramadhan