tirto.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, memproyeksikan pergerakan wisatawan domestik selama libur Lebaran 2024 mencapai 71,7 persen dari total penduduk Indonesia, atau sekitar hampir 194 juta. Angka itu, menurutnya, meningkat tajam dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Pergerakan masyarakat kita potensinya mencapai 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia, itu total hampir 194 juta yang akan bergerak saat lebaran tiba,” kata Sandiaga saat acara The Weekly Brief with Sandi Uno, Rabu (13/3/2024).
Sandi menjelaskan, proyeksi pergerakan orang saat momentum Lebaran tahun ini akan meningkat dibandingkan masa Lebaran tahun lalu yang hanya berjumlah 123,8 juta.
Pergerakan orang yang menggunakan moda transportasi kereta api sebesar 20,3 persen, bus 19,4 persen, mobil pribadi 18,3 persen, dan sepeda motor 16.07 persen.
Daerah asal perjalanan paling banyak dari Jawa Timur sebesar 16,2 persen. Dan tujuan destinasi wisata terbesar ke Jawa Tengah, yakni 31,8 persen.
“Ternyata Jawa Tengah yang terbesar [tujuan wisatanya] dengan 31,8 persen. Jadi yang punya destinasi di Jawa Tengah bersiap-siap, termasuk destinasi seperti biasa, Borobudur untuk menyiapkan destinasinya,” ucapnya.
Selain itu, Sandiaga memproyeksikan puncak arus Lebaran diperkirakan terjadi saat H-2 yaitu sekitar 13,7 persen dari 26,6 juta orang yang akan bergerak. Sedangkan, arus balik terjadi saat H+3 atau sekitar 21,2 persen.
"Kami terus berkoordinasi dengan stakeholder dan pengelola daya tarik wisata, desa wisata, termasuk untuk memastikan kesiapannya agar liburan 2024 ini bisa berlangsung dengan aman dan lancar,” ujar Sandi.
Di saat bersamaan, untuk mendorong pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong agar para pelaku perhotelan menyiapkan paket-paket diskon penginapan, ataupun paket-paket berbuka puasa selama Ramadhan dalam rangka menyiasati datangnya low season sekaligus mempersiapkan diri menjelang libur Idulfitri.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif, Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya, mendorong agar pelaku perhotelan menyediakan diskon kamar hingga 40 persen dan paket-paket diskon lainnya seperti paket berbuka bersama di hotel. Sehingga okupansi kamar hotel bisa tetap terisi meskipun tengah menghadapi low season.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Irfan Teguh Pribadi