Menuju konten utama
Transportasi Publik

Jalan Lambat Kereta Cepat Jakarta Bandung: Diresmikan 1 Oktober

Proyek KA Cepat Jakarta Bandung ini awalnya ditargetkan rampung pada 2019, tapi molor dan diperkirakan baru selesai di kuartal III-2023.

Jalan Lambat Kereta Cepat Jakarta Bandung: Diresmikan 1 Oktober
Kereta cepat melintasi setibanya di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Padalarang Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (13/9/2023). Kereta Cepat Jakarta Bandung akan diresmikan sekaligus mulai beroperasi pada 1 Oktober 2023. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/nym.

tirto.id - Proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang digarap PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) tak sekencang laju keretanya. Peresmian tanda dimulainya proyek padahal sudah dilakukan jauh-jauh hari oleh Presiden Jokowi di Perkebunan Mandalawangi Maswati, Cikalong Wetan, Bandung Barat, Jawa Barat pada 21 Januari 2016.

Proyek ini awalnya ditargetkan rampung pada 2019, tapi kemudian molor dan diperkirakan baru bisa selesai di kuartal III-2023. Mundurnya operasional kereta cepat ini disebabkan karena pemerintah terpaksa menghentikan seluruh pembangunan proyek dan fokus pada penanganan pandemi COVID-19.

Pembangunan baru kembali dilaksanakan pada pertengahan 2021 setelah kasus pandemi mulai mereda di Tanah Air. Namun, hingga pertengahan September 2023, progres pembangunan keseluruhan baru mencapai 92 persen. Jika tak ada halangan, KCJB rencananya baru akan diresmikan dan dioperasionalkan pada 1 Oktober 2023.

“Insyaallah 1 Oktober [diresmikan]” kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal kepada Tirto, Kamis (14/9/2023).

Peresmian dan operasional KCJB ini juga sebetulnya molor dari yang dijadwalkan oleh pemerintah. Saat itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, kereta cepat akan diresmikan pada 18 Agustus 2023. Ini sekaligus menjadi kado HUT RI ke-78.

“Semua masih berjalan sesuai dengan rencana. Tidak ada kendala-kendala yang berarti. Saya apresiasi sekali kepada Kereta Api, gubernur DKI, dan para kontraktor," kata Luhut saat menjajal integrasi antara KCJB dan LRT Jabodebek pada akhir Maret 2023.

Dalam dokumen internal bertajuk Laporan 'Progress Update' tertanggal 14 Mei 2023, terungkap KCIC menginginkan sertifikat kelayakan operasi penuh untuk jalur tersebut. Padahal, stasiun kereta cepat belum rampung semua.

Karena ketidaksiapan tersebut, Kementerian Perhubungan dan tiga konsultan proyek tersebut; Mott Macdonald, PwC, dan Umbra dikabarkan menolak rencana KCIC memulai operasi komersial penuh pada Agustus lalu.

Kemenhub dan konsultan malah menyarankan operasi penuh Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang direncanakan pada Agustus nanti dimulai pada Januari 2024.

“Saya kira waktu itu seingat saya ada tim independen untuk me-review seberapa persen kesiapan. Kayaknya ada perusahaan-perusahaan internasional. Hasil rekomendasi itu belum bisa dijalankan. Karena beberapa titik yang akses jalan ke stasiun itu tidak layak,” kata Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad kepada Tirto, Kamis (14/9/2023).

Tauhid melihat bahwa pemerintah dalam hal ini terkesan terburu-buru dan memaksakan agar proyek ini bisa dioperasionalkan dengan cepat. Padahal, secara kesiapan juga belum sepenuhnya maksimal.

"Jangan sampai menimbulkan kesan ini belum siap tapi dipaksakan," kata dia.

Tidak menutup kemungkinan, kata Tauhid, peresmian dan operasional kereta cepat bakal kembali molor dari 1 Oktober 2023. Hal ini mempertimbangkan beberapa pekerjaan teknis yang belum selesai.

“Kemungkinan molor tidak lama, karena ada hal-hal teknis gitu. Mudah-mudahan pemerintah komitmen masalah titik-titik belum layak diselesaikan dulu,” kata dia.

Tauhid mengatakan, seharusnya pemerintah bijak melihat situasi yang ada di lapangan, apakah benar proyek ini sudah siap dioperasikan atau sebaliknya. Jangan justru, mengira-ngira dan memberikan waktu yang pada akhirnya tidak sesuai dengan ekspektasi.

“Saya kira itu yang paling penting. Karena kalau beberapa titik itu aksesnya sulit misalnya orang untuk parkir dan orang jalan sulit, bagaimana kita bisa berikan fasilitas baik? Orang mau ke situ, parkir tidak ada," kata dia.

Sebaiknya, kata Tauhid, pemerintah lebih banyak melakukan uji coba jalan kereta cepat sampai benar-benar bisa dioperasikan. Karana dari situ nantinya bisa dilihat apa-apa saja yang masih kurang maksimal dan perlu diperbaiki.

“Iya menurut saya memang daripada ditutup-tutupi, tapi masyarakat melihat ini belum siap. Lebih baik uji cobanya dilakukan sebanyak mungkin melihat kelemahan-kelemahan yang ada. Baru benar-benar dibuka," katanya.

Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran), Deddy Herlambang mengatakan, mundurnya operasional KCJB ini karena memang kesiapan belum maksimal. Sebab masih ada beberapa stasiun yang pengerjaanya belum rampung sampai detik ini.

“Operasional belum siap digunakan karena stasiun harus mampu menampung penumpang dan berikut aksesnya juga harus siap,” kata Deddy kepada Tirto, Kamis (14/9/2023).

Misalnya saja, kata Deddy, akses untuk mengarah ke Stasiun Halim belum siap sepenuhnya meski sudah ada LRT Jabodebek. Karena sampai hari ini, LRT tersebut tidak berhenti di Stasiun Halim lantaran masih ada beberapa pengerjaan yang harus diselesaikan.

jokowi menaiki kereta cepat

Presiden Joko widodo menaiki kereta cepat dari Stasiun Halim, Rabu (13/9/2023). irto.id/Andrian Pratama Taher

Persiapan KCIC Jelang Operasional

Saat ini KCIC terus melakukan persiapan di berbagai sisi. General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa mengatakan, sebagai moda transportasi KA Cepat pertama di Indonesia maupun di Asia Tenggara, pengoperasian KA Cepat relasi Jakarta-Bandung memerlukan persiapan yang sangat matang. Seluruh aspek akan dipersiapkan dengan baik serta mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pelanggan.

“Saat ini KCIC juga terus memastikan seluruh kelengkapan pendukung operasional dapat berjalan dengan baik nantinya saat dioperasikan,” kata Eva dalam keterangan tertulis.

Secara paralel, KCIC juga melakukan sertifikasi baik sarana dan prasarana KA Cepat bersama Kementerian Perhubungan. KCIC sepenuhnya mengikuti tahapan tersebut dengan menyiapkan berbagai data dan informasi yang dibutuhkan dalam rangka kelancaran proses sertifikasi.

Seluruh kesiapan baik operasional maupun fasilitas stasiun terus KCIC persiapkan, salah satunya terkait stasiun. Berbagai persiapan dan penyempurnaan juga terus dilakukan KCIC, termasuk dalam hal aksesibilitas dan integrasi antarmoda.

Stasiun KA Cepat Padalarang dengan Stasiun KA Padalarang saat ini langsung terkoneksi dan terhubung. Sehingga memudahkan penumpang untuk berpindah moda.

“Penyediaan KA feeder ini merupakan hasil kolaborasi bersama KAI dalam rangka peningkatan konektivitas serta layanan transportasi yang seamless dan nyaman bagi penumpang KA Cepat,” ujar Eva.

Di Stasiun Padalarang, akan tersedia KA feeder yang akan berhenti di Stasiun Cimahi dan Stasiun Bandung. Adapun perjalanan dari Stasiun Padalarang menuju Stasiun Bandung akan memakan waktu sekitar 20 menit. Ditambah perjalanan KA Cepat Halim – Padalarang yang hanya 30 menit, maka total perjalanan dari Stasiun KA Cepat Halim menuju Stasiun Bandung adalah 50 menit.

Selain KA feeder, masyarakat juga bisa memanfaatkan Commuterline Bandung Raya, Trans Metro Pasundan Rute Alun-Alun – KBP, Damri Rute Alun-Alun Bandung – Situ Ciburuy (Via Cimahi) serta Rute usulan St. Padalarang – Lembang oleh KBB, serta angkutan perkotaan Rute Padalarang – Rajamandala, Rute Padalarang – Cimahi – Leuwipanjang, dan rute Padalarang – Cimahi.

Presiden uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung

Presiden Joko Widodo (kanan) bersama sejumlah influencer duduk di dalam kereta cepat rute Jakarta-Bandung, Rabu (13/9/2023). Kegiatan tersebut dalam rangka uji coba kereta cepat. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nym.

Izin Operasional Terbit Dalam Waktu Dekat

Dengan persiapan yang hampir matang, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi berencana mengeluarkan sertifikat izin operasi dalam waktu dekat. Izin ini menjadi salah satu yang ditunggu sebagai langkah operasional kereta cepat.

“Target di awal bulan sudah bisa jalan. Sertifikat izin operasi dari KCJB diharapkan bisa selesai dalam satu minggu ke depan,” kata Menhub Budi dalam keterangannya, Kamis (14/9/2023).

Budi Karya memastikan untuk pembangunan trase, semua sudah 100 persen. Sementara tiga dari empat stasiun sudah rampung. Pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, terdapat empat stasiun pemberhentian, yaitu Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar.

Sementara, total panjang trase proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung mencapai 142,3 km yang dimulai dari Stasiun Halim hingga dengan Stasiun Tegalluar. Trase tersebut terbagi antara lain jembatan sepanjang 82,7 km, tanah timbunan 42,7 km, terowongan 16,8 km dan jalan rel sepanjang 142,3 km.

“Seluruh trase telah 100 persen diselesaikan pembangunannya,” kata dia.

Target pengoperasian Kereta Cepat Jakarta Bandung

Petugas merapikan tempat duduk kereta cepat yang terparkir di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Padalarang Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (13/9/2023). Kereta Cepat Jakarta Bandung akan diresmikan sekaligus mulai beroperasi pada 1 Oktober 2023. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/nym.

Baca juga artikel terkait PROYEK KERETA CEPAT atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz