Menuju konten utama

RI & Cina Mulai Bahas Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Pemerintah menggandeng Cina dalam pembuatan peta jalan pengembangan jalur kereta cepat Jakarta-Surabaya.

RI & Cina Mulai Bahas Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
Foto udara Kereta Cepat Whoosh melaju di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/6/2024). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww.

tirto.id - PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) mengungkapkan keterlibatan Cina dalam proyek perpanjangan trayek kereta cepat Jakarta-Surabaya.

Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, mengatakan Indonesia dan Cina sedang tahap pembuatan gambaran studi kelayakan tahap awal atau biasa disebut pre feasibility study (FS).

Proses pra studi kelayakan gabungan tersebut juga disebutkan menggandeng Pusat Pengujian, Pengukuran, Pelatihan, Observasi dan Layanan Rekayasa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (Polar FT UI).

"Ini sedang pra FS gabungan dengan Cina," kata Dwiyana di Istana Kepresidenan, Jakarta, usai Rapat Bersama dengan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, Rabu (24/7/2024).

Dwiyana juga belum bisa memastikan berapa nilai proyek yang akan dikucurkan untuk membangun jalur kereta cepat baru dari Jakarta ke Surabaya tersebut. Saat ini semua proses masih di dalam evaluasi kedua belah pihak.

Di samping itu, Kartika juga membenarkan bahwa saat ini pemerintah menggandeng Cina dalam pembuatan peta jalan pengembangan jalur kereta cepat.

"Sedang dibahas dengan proyek Cina," kata Tiko dalam kesempatan yang sama.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2024).

Dalam pertemuan itu, Jokowi meminta agar pemerintah Cina mempercepat studi kelayakan perpanjangan kereta cepat Jakarta-Bandung hingga Surabaya agar segera terealisasi.

"Bapak Presiden bicara mengenai masalah kereta cepat Jakarta-Bandung dan mendorong adanya alih teknologi, serta perlu percepatan penyelesaian studi kelayakan untuk perpanjangan trase ke Surabaya," kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, usai mendampingi Presiden Jokowi.

Jokowi, kata Retno, mendorong penguatan kerja sama ekonomi yang menguntungkan. Presiden juga menyoroti soal volume perdagangan Indonesia yang meningkat. Jokowi ingin ada volume perdagangan yang seimbang hingga akses produk Indonesia bisa dibuka.

Baca juga artikel terkait PROYEK KERETA CEPAT atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Bayu Septianto