tirto.id - Laga Persija vs Persela pada lanjutan pekan 22 Liga 1 2019 resmi ditunda lantaran tak kantongi izin kepolisian terkait adanya demo di Jakarta dan sekitarnya. Hal ini disampaikan oleh Ketua Panpel Persija, Haen Rahmawan, Selasa (1/10/2019).
Sebelumnya, pertandingan Persija vs Persela dijadwalkan bakal dihelat pada Rabu (2/10) di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi.
“Izin pertandingan Persija melawan Persela tidak dikeluarkan kepolisian karena bertepatan dengan aksi unjuk rasa yang terjadi beberapa hari ini. Selain itu, 2 Oktober juga akan ada demonstrasi dari kalangan buruh di Bekasi dan Jakarta,” ucap Haen Rahmawan seperti dikutip situs web Persija, Selasa (1/10).
Haen mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi dengan operator liga, PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait pengaturan ulang jadwal.
“Kami sudah bersurat dan berkomunikasi dengan PT Liga Indonesia Baru. Untuk jadwal terbaru kami serahkan kepada operator,” ujarnya.
Laga Lainnya Sesuai Jadwal
Pertandingan lainnya, yakni Persipura vs TIRA-Persikabo tetap berlangsung sesuai jadwal, yakni Rabu (2/10) pukul 15.30 WIB di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Pada hari yang sama, laga Arema FC vs PSM juga tidak mengalami perubahan dan akan dihelat pukul 18.30 WIB di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Sementara itu, pertandingan tunda pekan 4 Shopee Liga 1 2019 antara Persija vs Borneo FC yang diagendakan digelar Minggu (6/10) sejauh ini masih sesuai jadwal. Rencananya pertandingan tersebut bakal dihelat di Stadion Patriot Chandrabagha, Bekasi.
Dengan demikian Edson Tavares yang baru saja diresmikan sebagai pelatih anyar Macan Kemayoran pada Minggu (29/9) gagal melakoni debut lebih cepat. Padahal pria asal Brasil tersebut cukup antusias untuk menjalani pertandingan melawan Persela.
Melansir laman resmi klub, Tavares mengaku telah memiliki taktik dan strategi tersendiri agar Marko Simic dan kolega keluar dari zona merah. Untuk diketahui, dalam 19 laga yang telah dilakoni Macan Kemayoran masih tertahan di peringkat 14 dengan poin 20.
“Saya akan terapkan metode dengan intensitas tinggi. Mungkin tidak banyak kuantitas tapi intensitas diterapkan. Semoga bisa dipahami dan diterima semua pemain,” paparnya.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Ibnu Azis