tirto.id - Puncak arus balik Lebaran 2024 diprediksi terjadi pada H+3 Lebaran, yaitu pada Minggu, 14 April 2024 di mana pada saat itu, jumlah pemudik yang kembali ke kota tempat tinggal mereka setelah merayakan Hari Raya Idul Fitri di kampung halaman diprediksi mencapai tingkat tertinggi.
Arus lalu lintas pada hari tersebut diperkirakan akan sangat padat, terutama di jalur-jalur transportasi utama seperti jalan tol dan jalan arteri.
Dikarenakan kepadatan lalu lintas tersebut dapat menyebabkan kemacetan parah, maka langkah-langkah pengaturan lalu lintas seperti penerapan sistem satu arah (one way), rekayasa lalu lintas contraflow, dan pembatasan kendaraan tertentu sering diterapkan demi mengurangi dampaknya.
Penerapan sistem ganjil-genap juga dilakukan demi mengurai kemacetan yang pasti terjadi saat arus balik Lebaran 2024.
Sistem ganjil-genap merupakan salah satu metode rekayasa lalu lintas yang digunakan untuk mengurangi kepadatan kendaraan di jalan raya.
Cara kerjanya adalah kendaraan yang diizinkan untuk melintas di suatu ruas jalan atau area tertentu dibatasi berdasarkan pada ganjil atau genapnya plat nomor dan hari tertentu.
Adapun jadwal penerapan sistem ganjil-genap pada arus balik Lebaran 2024 di sejumlah ruas tol adalah sebagai berikut:
a) Jumat, 12 April 2024: Pukul 14.00 waktu setempat sampai dengan pukul 24.00 waktu setempat, dimulai dari kilometer 414 ruas Jalan Tol Semarang - Batang sampai dengan kilometer 0 Jalan Tol Ruas Dalam Kota Jakarta.
b) Sabtu, 13 April 2024: Pukul 08.00 waktu setempat sampai dengan pukul 24.00 waktu setempat, dimulai dari kilometer 414 ruas Jalan Tol Semarang - Batang sampai dengan kilometer 0 Jalan Tol Ruas Dalam Kota Jakarta.
c) Minggu, 14 April 2024: Pukul 14.00 waktu setempat sampai dengan hari Selasa, 16 April 2024 pukul 08.00 waktu setempat, dimulai dari kilometer 414 ruas Jalan Tol Semarang - Batang sampai dengan kilometer 0 Jalan Tol Ruas Dalam Kota Jakarta.
Selama periode tersebut, kendaraan dengan nomor plat bernomor ganjil hanya diizinkan melintas pada tanggal ganjil (misalnya, tanggal 13 dan 15 April), sedangkan kendaraan dengan nomor plat bernomor genap hanya diizinkan melintas pada tanggal genap (misalnya, tanggal 12, 14, dan 16 April).
Tujuannya adalah untuk mengatur jumlah kendaraan yang melintas pada waktu tertentu guna mengurangi kemacetan dan meningkatkan kelancaran lalu lintas selama arus balik Lebaran.
Pada arus balik Lebaran 2024, sejumlah ruas jalan yang mengalami pembatasan mencakup berbagai wilayah di Indonesia, antara lain:
Ruas Jalan Tol:
- Jalan Tol Semarang - Batang
- Jalan Tol Ruas Dalam Kota Jakarta
- Jalan Tol Jakarta - Cikampek
- Jalan Tol Cikopo - Palimanan (Cipali)
- Jalan Tol Cikampek - Purwakarta - Padalarang - Cileunyi
- Jalan Tol Cileunyi - Cikampek
- Jalan Tol Kanci - Pejagan
- Jalan Tol Pejagan - Pemalang - Batang - Semarang
- Jalan Tol Semarang - Solo - Ngawi
- Jalan Tol Ngawi - Kertosono - Mojokerto - Surabaya - Gempol - Pasuruan - Probolinggo
- Jalan Tol Pandaan - Malang
- Jalan Tol Surabaya - Gresik
- Jalan Tol Pandaan - Malang
- Jalan Tol Probolinggo - Lumajang
- Jalan Tol Madiun - Caruban - Jombang
- Jalan Tol Banyuwangi - Jember
Ruas Jalan Non-Tol:
- Jalan Raya Merdeka - Jalan Raya Gatot Subroto (Banten)
- Jalan Raya Lingkar Selatan Cilegon - Anyer - Labuhan (Banten)
- Jalan Raya Serang - Pandeglang - Labuhan (Banten)
- Jalan Raya Serang - Pandeglang - Labuhan (Banten)
- Jalan Raya Jakarta - Tangerang - Serang - Cilegon - Merak (Banten)
- Jalan Raya Medan - Berastagi (Sumatera Utara)
- Jalan Raya Pematang Siantar - Parapat Simalungun - Porsea (Sumatera Utara)
- Jalan Raya Solo - Klaten - Yogyakarta (Jawa Tengah)
- Jalan Raya Solo - Ngawi (Jawa Tengah)
- Jalan Raya Jogja - Sleman - Magelang (Yogyakarta)
- Jalan Raya Jogja - Wonosari (Yogyakarta)
- Jalan Raya Banyuwangi - Jember (Jawa Timur)
Penulis: Fajri Ramdhan
Editor: Yandri Daniel Damaledo