Menuju konten utama

Jadi Menkominfo, Johnny: Kami Akan Melakukan Akselerasi

Johnny G. Plate berjanji akan melakukan akselarasi saat ia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika.

Jadi Menkominfo, Johnny: Kami Akan Melakukan Akselerasi
Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, di Jakarta, Selasa (22/10/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp.

tirto.id - Selepas dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate melakukan serah terima jabatan dari menteri sebelumnya, Rudiantara, pada Rabu (23/10), siang.

Johnny, menyatakan bahwa pergantian menkominfo bukan merupakan tahap baru kerja kementerian, melainkan kerja lanjutan.

”Ini periode lanjutan, tidak perlu ditanya program 100 hari (apa yang akan dilakukan), tapi tentang kontinuitas program yang sudah dibangun," ucap Johnny.

Namun, Johnny menekankan, kehadirannya bukan tidak menghadirkan perubahan. Perubahan yang akan dilakukan ialah soal akselerasi. Menurut Johnny, dalam kendalinya, Kominfo akan melakukan dua fungsi utama, yakni fungsi komunikasi dan fungsi regulasi platform digital.

Pada fungsi komunikasi Kominfo akan menjadi corong pemerintah menggaungkan kebijakan dan capaian yang telah dilakukan. Sementara itu, fungsi regulasi platform digital ia berjanji untuk melakukan berbagai kemudahan.

Johnny ingin menjadikan dunia digital "sebagai tempat berselancarnya kaum milenial". Dan ia, lebih lanjut, ingin hecacorn lahir di Indonesia.

Sementara itu, Rudiantara, mantan Menkominfo, menyebut bahwa area yang ditangani Kominfo memiliki banyak tantangan, khususnya soal isu perlindungan data pribadi dan infrastruktur IT Indonesia yang terbilang kurang.

Soal perlindungan data pribadi, Rudiantara menekankan bahwa aturan tentang itu kini berada di tangan Sekretariat Negara, menunggu diundangkan. Sementara soal infrastruktur, meskipun kini Indonesia telah menyelesaikan pembangunan broadband Palapa Ring Paket Timur, menyusul Paket Barat dan Paket Tengah, Indonesia masih tertinggal.

"Indonesia hanya mengalokasikan 0,1 persen dari PDB untuk membangun ICT Infrastructure," ungkap Rudiantara. ”(Padahal) Malaysia saja besar alokasinya 18 kali dibandingkan Indonesia," lanjutnya.

Baca juga artikel terkait KABINET JOKOWI JILID 2 atau tulisan lainnya dari Ahmad Zaenudin

tirto.id - Politik
Reporter: Ahmad Zaenudin
Penulis: Ahmad Zaenudin
Editor: Widia Primastika