Menuju konten utama

Itikaf Ramadhan 2025 Berapa Hari? Cek Tanggal Berapa Saja

Di penghujung bulan Ramadhan, umat muslim disunahkan untuk itikaf di masjid. Lantas, itikaf Ramadhan 2025 berapa hari? Cek jadwalnya berikut.

Itikaf Ramadhan 2025 Berapa Hari? Cek Tanggal Berapa Saja
Jemaah melaksanakan salat malam saat beriktikaf di Masjid Raya Habiburahman, Bandung, Jawa Barat, Selasa (26/5/2019) dini hari. Iktikaf 10 hari terakhir bulan Ramadhan merupakan ibadah dalam rangka meraih malam kemuliaan atau Lailatul Qadar. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww.

tirto.id - Salah satu ibadah sunah yang dianjurkan di penghujung bulan Ramadhan ialah itikaf, yaitu berdiam diri dan mendekatkan diri kepada Allah. Itikaf juga bagian dari upaya umat islam untuk meraih malam Lailatul Qadar.

Sebagaimana diketahui, Lailatul Qadar merupakan malam yang dirahasiakan oleh Allah. Oleh karenanya, umat islam dianjurkan untuk mengisi bulan Ramadhan dengan amal ibadah agar tidak melewatkan kesempatan berharga tersebut.

Secara umum,itikaf dapat dilakukan kapan aja oleh umat Islam. Namun ada keutamaan waktu tertentu untuk melakukan itikaf, yaitu di 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Cek tanggal pelaksanaan itikaf pada ramadhan 2025 pada artikel berikut.

Itikaf dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bermakna ibadah yang dilakukan dengan cara diam beberapa waktu di dalam masjid berdasarkan syarat-syarat tertentu sambil menjauhkan pikiran dari keduniaan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sementara secara istilah, iktikaf dimaknai sebagai tinggal di masjid untuk ketaatan kepada Allah dan menyibukkan diri beribadah pada siang atau malam, sesaat ataupun seharian.

Itikaf Ramadhan 2025 Berapa Hari? Kapan Saja?

Itikaf lebih utama dilakukan pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Hal ini merujuk pada sebuah hadis yang diriwayatkan Aisyah ra:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ أِذَادَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَالَيْلَهُ وَاَيْقَظَ أَهْلَهُ

Diriwatkan dari Aisyah ra, ia berkata: "Apabila memasuki hari sepuluh terakhir bulan Ramadan, Rasulullah saw mengencangkan pakaian bawahnya, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya," (HR Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, an-Nasa’i dan Ibnu Majah).

Pada 10 malam terakhir, umat Islam berlomba-lomba mendapatkan hadiah spesial berupa malam Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadar dijanjikan Allah sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Keutamaan malam lailatul qadar termaktub dalam surah Al-Qadr ayat 1-5:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ - وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ - لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ – تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ – سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ – القدر

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.

Kemudian, pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan juga menjadi isyarat berakhirnya bulan Ramadhan yang penuh berkah dan rahmat. Allah menjanjikan akan melipatgandakan amal kebaikan umat Islam pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Berdasarkan uraian di atas, itikaf lebih utama dilaksanakan pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Jika merujuk pada penetapan awal Ramadhan 2025 oleh pemerintah pada 1 Maret 2025, maka umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan itikaf pada 20-29 Maret 2025.

Dilansir dari laman resmi Muhammadiyah, beberapa ulama berbeda pendapat dalam menentukan durasi itikaf.

Al-Hanafiyah atau ulama yang menganut madzhab Imam Hanafi berpendapat itikaf dapat dilaksanakan dalam waktu sebentar. Namun tidak dijelaskan secara rinci durasi waktunya.

Sementara ulama al-Malikiyah berpendapat itikaf dilaksanakan dalam waktu minimal satu malam satu hari.

Merujuka pada kedua pendapat di atas, Majelis Tarjih Muahmmadiyah menyimpulkan bahwa itikaf dapat dilaksanakan dalam beberapa waktu tertentu,. Umat muslim dapat melaksanakan itikaf dalam waktu 1 jam, 2 jam, 3 jam dan seterusnya. Umat islam juga boleh melaksanakan itikaf dalam waktu sehari semalam.

Dalam melaksanakan itikaf, umat muslim dianjurkan menunaikan beberapa amalan ibadah selama itikaf berlangsung. Amalan ibadah tersebut diantaranya melaksanakan shalat sunah, membaca Al-Qur’an, zikir, berdoa dan memperdalam pemahaman agama.

Kemudian, Majelis Tarjih Muahmmadiyah juga berpendapat bahwa itikaf sangat dianjurkan di masjid jami atau masjid yang melaksanakan shalat Jum’at. Namun umat islam tetap diperbolehkan melaksanakan itikaf di masjid biasa.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2025 atau tulisan lainnya dari Sarah Rahma Agustin

tirto.id - Edusains
Kontributor: Sarah Rahma Agustin
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Fitra Firdaus