tirto.id - Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, membantah isu bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) hendak merombak ulang susunan kabinetnya alias reshuffle dalam waktu dekat jelang peringatan HUT RI 17 Agustus.
"Tidak ada rencana atau tidak ada agenda reshuffle kabinet pada tanggal 14 atau 15 Agustus 2024, seperti isu yang beredar," kata Ari Dwipayana dalam keterangan pers, Rabu (14/8/2024).
Ari mengingatkan kembali apa yang disampaikan oleh Jokowi saat berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) bahwasanya reshuffle adalah kewenangan prerogatif presiden. Dia menggarisbawahi bahwa reshuffle dapat dilakukan jika diperlukan.
"Seperti yang telah disampaikan Bapak Presiden ke media, 13 Agustus 2024 di IKN, bahwa pengangkatan dan pemberhentian menteri adalah hak prerogatif Presiden yang dapat dipergunakan jika diperlukan," kata dia.
Hal serupa disampaikan oleh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Muhammad Yusuf Permana, bahwa pihaknya belum mendengar Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet. Meski demikian, sama seperti Ari, usuf menegaskan bahwa reshuffle adalah hak prerogatif presiden.
"Kami belum belum mendengar tentang reshuffle kabinet," katanya.
Hingga hari ini, Jokowi masih diagendakan untuk berkantor di IKN sembari meresmikan sejumlah fasilitas publik di tempat yang sama. Pada sore hari, Jokowi akan kembali ke Jakarta dalam agenda upacara penganugerahan tanda kehormatan Republik Indonesia.
Sebelumnya, Jokowi telah menanggapi adanya kabar perombakan atau reshuffle kabinet yang ramai beberapa hari terakhir. Jokowi mengatakan dirinya masih memiliki kesempatan untuk melakukan reshuffle kabinet, bila memang diperlukan.
"Ya kalau diperlukan," kata Jokowi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Selasa (13/8/2034) yang dikutip dari audio yang didapat Tirto.
Ketika ditanya kapan akan merombak kabinetnya, Jokowi menegaskan jawabannya bila diperlukan. Ia mengaku memiliki hak untuk merombak kabinetnya, termasuk mengganti menteri-menteri yang berasal dari partainya, PDIP.
"Saya masih punya hak prerogatif itu," ucap Jokowi.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang