Menuju konten utama

Ada Apa Israel vs Hizbullah & Kenapa Lebanon Darurat Perang?

Perdana Menteri Najib Mikati menyatakan Lebanon darurat perang. Ada apa dengan Israel vs Hizbullah dan kenapa menyebabkan Lebanon darurat perang?

Ada Apa Israel vs Hizbullah & Kenapa Lebanon Darurat Perang?
Pendukung Syiah Lebanon Hizbullah di Ashoura, di Beirut selatan, Lebanon. Foto/AP/Hassan Ammar

tirto.id - Perdana Menteri (PM) Lebanon Najib Mikati, menyatakan bahwa negaranya dalam darurat perang. Situasi darurat perang di Lebanon terjadi seiring dengan memanasnya konflik antara kelompok paramiliter Hizbullah dengan Israel.

Lantas, Israel vs Hizbullah ada apa dan kenapa menyebabkan Lebanon darurat perang?

Pernyataan Lebanon darurat perang disampaikan oleh Mikati dalam kunjungannya ke pusat operasi Angkatan Darat Lebanon, di Kota Tyre.

Kunjungan itu sekaligus menjadi respons pemerintah pusat atas rentetan serangan Israel yang dijatuhkan di bagian selatan Lebanon, sejak akhir 2023. Serangan Israel ke Lebanon memakan banyak korban, termasuk di kalangan warga sipil.

“Kita sedang dalam kondisi perang, dan telah banyak sekali korban jiwa, baik warga sipil maupun non-sipil, dan banyak desa telah hancur akibat agresi Israel,” kata Mikati, Sabtu (29/6/2024), seperti yang dikutip dari Asharq Al-Awaat.

Ia mengatakan bahwa Pemerintah Lebanon akan selalu mendukung upaya-upaya perdamaian. Mereka meminta agar Israel dan Hizbullah mematuhi resolusi PBB 1701 dan Resolusi 2735.

Resolusi PBB 1701 adalah perjanjian gencatan senjata yang untuk meredam perang Israel dan Hizbullah di Lebanon pada 2006. Sementara itu, Resolusi 2735 adalah seruan gencatan senjata jalur Gaza, pertukaran sandera, dan solusi dua negara.

Menyusul pernyataan Mikati tentang perang, sejumlah negara mulai menarik warga negara mereka dari Lebanon, termasuk Indonesia. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) tengah mempersiapkan proses evakuasi WNI di Lebanon.

Kemlu mencatat saat ini ada 217 WNI yang tinggal di Lebanon dan 14 orang di Lebanon bagian selatan. Wilayah selatan Lebanon sendiri adalah zona terdampak perang.

Ada Apa dengan Israel vs Hizbullah?

Konflik antara Israel vs Hizbullah yang melibatkan warga sipil Lebanon bermula sejak akhir tahun lalu. Tensi kedua pihak meningkat seiring dengan perang antara Israel dengan Hamas, pada Oktober 2023.

Melansir Aljazeera, konflik bermula sejak Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, mendesak Israel untuk menyetujui gencatan senjata di Gaza. Melalui pidatonya, Nasrallah menyebut akan menghentikan Israel jika tidak segera melakukan gencatan senjata.

Peringatan Nasrallah disambut oleh Israel. Anggota Kabinet Perang Israel Benny Gantz, mengklaim bahwa pihaknya bisa menghancurkan Lebanon sepenuhnya "memusnahkan kekuatan Hizbullah dalam hitungan hari."

Serangan akhirnya terjadi pada Oktober 2023. Kedua pihak saling melemparkan pesawat nirawak, rudal, dan roket ke wilayah masing-masing. Melansir Center for Strategic and International Studies (CSIS), sudah ada 4.400 serangan gabungan oleh Israel dan Hizbullah, sejak 7 Oktober 2023.

Wilayah paling terdampak akibat serangan ini adalah bagian selatan Lebanon, yang dihuni oleh ratusan ribu masyarakat sipil. Per Juni 2024, sudah ada sebanyak 100.000 warga sipil mengungsi dari Lebanon.

Sementara itu, rangkaian serangan telah menewaskan sebanyak 435 orang, di mana 349 di antaranya adalah tentara Hizbullah.

Meningkatnya tensi antara Israel dan Hizbullah, menyebabkan Israel mengalihkan fokus mereka dari Hamas ke Lebanon. Jika peperangan antara Israel dan Hizbullah terus berlanjut, dikhawatirkan ketegangan di Timur Tengah semakin meluas.

Pasalnya, Lebanon memiliki wilayah yang strategis dan pemerintahan bersahabat dengan negara-negara lain, seperti Suriah dan Irak. Negara ini juga punya akses langsung terhadap Iran.

Baca juga artikel terkait INTERNASIONAL atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Iswara N Raditya