Menuju konten utama

Israel Balik Serang Iran, DPR Desak Pemerintah Aktif Diplomasi

Menurut Ketua Komisi I DPRI RI, Meutya Hafid, konflik di Timur Tengah menjurus pada terjadinya Perang Dunia III yang akan merugikan seluruh umat manusia.

Israel Balik Serang Iran, DPR Desak Pemerintah Aktif Diplomasi
Ketua Komisi I Meutya Hafidz di Gedung CSIS, Jakarta, Senin (13/11/2023). tirto.id/Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ketua Komisi I DPRI RI, Meutya Hafid, meminta pemerintah terlibat aktif berdiplomasi dalam deeskalasi konflik di Timur Tengah. Hal itu menyusul serangan balasan Israel terhadap Iran dengan meluncurkan rudal, Jumat (19/4/2024).

Meutya khawatir konflik antara Israel dan Iran akan berujung pada Perang Dunia III.

"Saya meminta Pemerintah RI untuk terlibat aktif diplomasi dalam deeskalasi konflik di Timur Tengah karena menjurus pada terjadinya Perang Dunia III yang akan merugikan seluruh umat manusia," kata Meutya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (19/4/2024).

Politikus Partai Golkar itu meminta pemerintah segera turun tangan agar PBB mengeluarkan resolusi agar serangan dari semua pihak segera dihentikan termasuk serangan ke Gaza oleh Israel.

Selain itu, Meutya menginginkan agar Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) bertanggung jawab dengan melibatkan semua pihak untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.

Saat ini, kata dia, DK PBB telah gagal mengemban mandat menghentikan Perang Israel-Hamas di Gaza serta Perang Rusia-Ukraina.

"DK PBB perlu bekerja lebih keras meredam gejolak baru yang akan timbul," ucap Meutya.

Ia turut meminta Kementerian Luar Negeri Indonesia segera memitigasi keselamatan WNI di semua negara yang berkonflik.

"Saya meminta Kemlu juga untuk mitigasi keselamatan WNI di semua wilayah yang tengah berkonflik dan sekitarnya. Di Palestina, Iran, dll," tutup Meutya.

Baca juga artikel terkait KONFLIK TIMUR TENGAH atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Flash news
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Irfan Teguh Pribadi