Menuju konten utama

Isi Pertemuan Airlangga & Tony Blair: Bahas AI dan Investasi IKN

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu mantan PM Inggris Tony Blair, apa saja poin-poin pembicaraan kedua tokoh ini?

Isi Pertemuan Airlangga & Tony Blair: Bahas AI dan Investasi IKN
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan paparan dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (9/6/2023). ANTARA FOTO/Aqila Budiati/app/YU

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan poin-poin pembicaraan dengan mantan Perdana Menteri (PM) Britania Raya Tony Blair.

“(Apa) yang menjadi perhatian utama Sir Tony Blair adalah digitalisasi ini akan terjadi transformasi ataupun revolusi daripada AI (Artificial Intelligence), dimana dengan revolusi ini kita harus persiapkan. Berdasarkan analoginya, kalau kendaraan dipencet gas di era analog, dari 50 (km) kita gas jadi 60 km, dari 60 km menjadi 70 km/jam. Tetapi AI, sekali gas diinjak itu langsung 500milesper jam, jadi sangat berbeda,” ujar Airlangga dalamdoorstop,di Gedung Kementerian Perekonomian, Jakarta, Jumat (21/7/2023).

Karena itu, ujar dia, Pemerintah Indonesia harus menyiapkan diri dalam mengikuti digitalisasi.

Tony Blair disebut turut mengapresiasi upaya Indonesia melakukane-Governmentyang disiapkan oleh berbagai kementerian dalam rangka mengikuti perkembangan digitalisasi.

Poin selanjutnya yang disampaikan Tony Blair adalah anak-anak muda Tanah Air dinyatakan harus bisa menguasai perkembangan teknologi yang selalu mengalami perubahan dengan cepat. Artinya, para pemuda wajib memiliki kemampuan untuk menyesuaikan (agility) dan adaptasi terhadap perubahan zaman.

“Tadi saya sampaikan terkait (program-program) pemerintah, termasuk Kartu Prakerja yang juga merupakan satu (bentuk)government to people(yang) pertama, ditambah lagi ada aspek pelatihannya, itu juga dapatkan kesan positif dari beliau (Tony Blair),” kata Airlangga.

Tony mengingatkan pula terkait data besar yang dimiliki Indonesia (yang terkumpul) dari penanganan COVID-19 bisa dimanfaatkan untuk diintegrasikan dengan AI, sehingga berbagai pengembangan pengobatan bisa direvolusi dan uji klinis (clinicaltrial) dapat dipercepat.

“Dengan data yang sudah kita punya, termasuk dalam penanganan COVID-19 kita punya data besar,Tony Blair mengingatkan bahwa ke depan revolusi di sains terutama untuklife scienceitu penting, danlifescienceitu kita punya basis jumlah penduduk yang besar. Sehingga, kalau data kita bisa terintegrasi dan bisa digunakan untuk AI, maka pengembangan-pengembangan pengobatan bisa direvolusi sehinggaclinicaltrialbisa dipercepat,” ujar Menko Perekonomian.

Kemudian, mereka berdua turut membahas soal kerangka kerja sama Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA) yang disebut Tony Blair perlu ada tekanan besar secara politik dari Indonesia agar target EU CEPA yang diminta tercapai pada akhir 2023 dapat diselesaikan. Tekanan dari Indonesia diperlukan karena EU memiliki birokrasi yang sangat besar.

Fokus pembahasan terakhir dari mereka, yaitu mengenai Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

“Tadi Tony Blair sampaikan persiapan program kereta api dari pelabuhan, dariairportke IKN, dan juga terkait infrastruktur IKN dan beliau dengan kekuatan namanya akan meng-endorse, akan memberikancredibilitykepada pengembangan investasi di IKN,” jelas Airlangga.

Baca juga artikel terkait AIRLANGGA DAN TONY BLAIR

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Maya Saputri