Menuju konten utama

Investor Minyak AS dan Emas Tunggu Hasil Pemilu

Investor minyak AS dan emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange sama-sama menunggu hasil pemilihan presiden AS untuk menentukan harga di pasaran.

Investor Minyak AS dan Emas Tunggu Hasil Pemilu
Pengeboran minyak [Foto/Shutterstock]

tirto.id - Investor minyak AS menunggu hasil dari pemilihan presiden Amerika Serikat menyebabkan harga minyak AS menguat pada Selasa (Rabu pagi WIB). Sedangkan kondisi emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun, karena sebagian besar investor juga menunggu hasil pemilihan presiden AS.

Seperti dikutip dari Antara, harga minyak AS naik hampir dua persen pada sesi sebelumnya setelah Biro Investigasi Federal AS (FBI) membebaskan lagi calon presiden Demokrat Hillary Clinton atas penggunaan server pribadi, mengurangi kekhawatiran pasar atas ketidakstabilan perekonomian jika saingannya dari Partai Republik Donald Trump akan terpilih.

Direktur FBI James Comey pada Minggu (6/11/2016) memberitahu anggota parlemen AS bahwa FBI tidak merubah kesimpulannya pada Juli untuk tidak memidanakan Clinton atas penggunaan server surat elektronik pribadinya selama ia menjabat sebagai menteri luar negeri AS.

Berita itu terus meningkatkan kampanye Clinton pada pemilihan presiden AS, Selasa, mengirim harga minyak AS naik 0,2 persen selama sesi.

Para analis mengatakan investor secara umum memandang kemenangan Clinton sebagai hasil yang lebih baik, karena menyajikan lebih sedikit yang belum diketahui dan mungkin lebih stabil untuk pasar daripada kemenangan Donald Trump.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, naik 0,09 dolar AS menjadi menetap di 44,98 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari turun 0,11 dolar AS menjadi ditutup pada 46,04 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Di sisi lain, Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange justeru turun pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena sebagian besar investor juga menunggu hasil pemilu. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 4,9 dolar AS, atau 0,38 persen, menjadi menetap di 1.274,50 dolar AS per ounce.

Logam ini turun hampir dua persen di sesi sebelumnya setelah Biro Investigasi Federal AS (FBI) mengatakan tidak ada tuntutan pidana terhadap kandidat Demokrat Hillary Clinton untuk penggunaan server surat elektronik pribadinya.

Investor sebagian besar mengharapkan kemenangan bagi Clinton, dan mencatat kejutan pasar. Ketidakpastian ganda tentang pemilu dan kenaikan suku bunga AS mungkin telah mendorong permintaan untuk emas dan perak di Amerika Serikat, kata para dealer.

Sementara itu, perak untuk pengiriman Desember naik 20,5 sen, atau 1,13 persen, menjadi ditutup pada 18,356 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 7,2 dolar AS, atau 0,72 persen, menjadi ditutup pada 1.001,40 dolar AS per ounce.

Baca juga artikel terkait PILPRES AS atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh