tirto.id - Fenomena gerhana bulan total "Super blue blood moon" akan terjadi malam ini sekitar pukul 17.50 WIB dan berakhir pada pukul 23.10 WIB dan puncaknya diprediksi pada pukul 20.30 WIB.
Peristiwa gerhana bulan total kali ini sebenarnya bukan hal yang langka, karena bisa disaksikan setiap 6 bulan sekali, lalu apa yang membuatnya menjadi istimewa?
Tiga peristiwa astronomi yang terjadi secara bersamaan
NASA telah memprediksi adanya peristiwa lunar trifecta hari ini Rabu (31/1) yakni: gerhana bulan total, supermoon, dan blue moon.
Dengan merangkum tiga peristiwa lunar trifecta yang terjadi bersamaan pada 31 Januari 2018 ini, muncullah istilah super blue blood moon. Artinya, gerhana bulan total akan mengubah supermoon kedua di bulan Januari atau blue moon ini menjadi blood moon berwarna oranye atau merah kecoklatan.
Gerhana bulan pertama tahun 2018 ini termasuk langka karena hanya terjadi sekitar 150 tahun silam. Peristiwa gerhana total yang berbarengan dengan supermoon ini terjadi pada masa lampau pada 31 Maret 1866.
Kapan jadwal terjadinya gerhana bulan total "super blue blood moon" di wilayah Indonesia?
Dalam rilis BMKG, jadwal gerhana bulan di wilayah Indonesia (timur, tengah, dan barat) akan berbeda-beda. Berikut ini jadwal lengkapnya:
Jadwal Gerhana Bulan super blue blood moon di Wilayah Indonesia Timur (WIT)
Gerhana bulan sebagian: mulai pukul 20:48 WIT.
Mulai gerhana bulan total: pukul 21:51 WIT.
Akhir gerhana total: pukul 23:07 WIT
Akhir gerhana sebagian: pukul 00:11 WIT
Jadwal Gerhana Bulan super blue blood moon di Wilayah Indonesia Tengah (WITA)
Gerhana bulan sebagian: mulai pukul 19:48 WITA.
Mulai gerhana bulan total: pukul 20:51 WITA.
Akhir gerhana total: pukul 22:07 WITA.
Akhir gerhana sebagian: pukul 23:11 WITA
Jadwal Gerhana Bulan super blue blood moon di Wilayah Indonesia Barat (WIB)
Gerhana bulan sebagian: mulai pukul 18:48 WIB.
Mulai gerhana bulan total: pukul 19:51 WIB.
Akhir gerhana total: pukul 21:07 WIB
Akhir gerhana sebagian: pukul 22:11 WIB
Apakah gerhana bulan total "super blue blood moon" aman dilihat dengan mata telanjang?
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin menyatakan bahwa fenomena langka ini aman bila dilihat memakai mata telanjang. Sebab, menyaksikan super blue blood moon sama seperti mengamati bulan purnama.
Senada dengan Lapan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) lewat akun Twitter-nya menyebut jika gerhana bulan tidak berbahaya dan bisa disaksikan dengan mata telanjang dan lewat teleskop atau binokuler.
Bagaimana cara memotret gerhana bulan dengan menggunakan kamera ponsel?
Michael Christoper Brown, fotografer National Geographic berbagi saran bagaimana cara memotret gerhana bulan menggunakan kamera smartphone dalam lima kiat berikut seperti dikutip dari laman National Geographic:
- Yang pertama kita harus mengamati pergerakan bulan selama beberapa hari sebelum Supermoon terjadi, sehingga kita dapat mengetahui di mana dan kapan waktu yang tepat untuk memotret gerhana bulan.
- Saat memotret gerhana bulan memakai smartphone, jangan zoom in menggunakan fitur aplikasi kamera sebab bisa menurunkan kualitas hasil foto
- Gunakan tripod agar ponsel dalam posisi stabil saat memotret objek jauh karena getaran kecil bisa mengurangi kualitas gambar. Apabila tidak memiliki tripod letakkan ponsel di permukaan yang kokoh atau padat dan atur timer shutter.
- Hindari fokus kamera otomatis dan pakai fokus manual dengan mengetuk dan menahan objek (bulan) di layar ponsel dengan jari.
Apakah fenomena gerhana bulan super blue blood moon ini berdampak di wilayah Indonesia?
BMKG juga mengingatkan soal dampak supermoon dan gerhana bulan total ini di beberapa wilayah Indonesia. Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, masyarakat diharapkan mewaspadai tinggi pasang air laut maksimum hingga mencapai 1,5 meter karena adanya gravitasi bulan dengan matahari.
Fenomena ini juga dapat mengakibatkan surut air laut minimum mencapai 100-110 cm yang terjadi pada 30 Januari-1 Februari 2018 di Pesisir Sumatera Utara, Sumatera Barat, selatan Lampung, utara Jakarta, utara Jawa Tengah, utara Jawa Timur, dan Kalimantan Barat.
Sedangkan menurut Staf Operasional Stasiun Geofisika Winangun, Kota Manado, Sulawesi Utara Sandy Nur Eko juga membenarkan bahwa gerhana bulan total yang akan terjadi hari ini dapat menyebabkan pasang-surut air laut.
Dimana lokasi nonton bareng gerhana bulan super blue blood moon di Jakarta?
Berdasarkan laporan Dinas Pariwisata DKI Jakarta, lokasi itu yakni Planetarium Taman Ismail Marzuki Plaza Teater Jakarta, Monumen Nasional, Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Taman Fatahillah, Kepulauan Seribu, Taman Mini Indonesia Indah dan Taman Impian Ancol.
"Untuk destinasi yang digunakan untuk menyaksikan gerhana bulan memang seperti di atas," ujar Kepala Bidang Informasi dan Pengembangan Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Alberto saat dihubungi Tirto, Selasa (30/1/2018).
Terkait biaya untuk menyaksikan gerhana bulan total, menurut Alberto, warga Jakarta dapat menyaksikan gerhana bulan tanpa mengeluarkan biaya.
"Yang menggunakan tiket pintu masuk hanya Ancol, Monas dan Taman Mini," lanjut Alberto.
Cara menyaksikan gerhana bulan jika cuaca hujan atau berawan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca pada Rabu (31/1/2018) atau saat terjadinya fenomena gerhana bulan supermoon blue blood moon akan mengalami hujan lokal di sejumlah wilayah.
National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan situs agensi akan memberikan siaran langsung tentang tontonan langit yang dimulai pada pukul 17.30 waktu setempat, seperti dikutip dari laman resmi NASA.
Jika cuaca memungkinkan, siaran langsung akan menampilkan pemandangan dari berbagai sudut pandang teleskop di Armstrong Flight Research Center NASA di Edwards, California; Observatorium Griffith di Los Angeles; dan Universitas Arizona's Mt. Observatorium Lemmon SkyCenter.
Berikut tautan Live Streaming NASA Gerhana Bulan Total Super Blue Blood Moon Rabu, 31 Januari 2018:
LIVE NASA atau YOUTUBE NASA
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo