tirto.id - Harga emas dan upah asisten rumah tangga jadi sub-kelompok penyumbang inflasi yang cukup tinggi sepanjang Juni 2019.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi yang mencapai 0,55 persen Juni 2019 disumbang oleh kelompok bahan makanan sebesar (0,38 persen); serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,10 persen).
Selain itu, ada pula kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar (0,04 persen); kelompok sandang (0,05 persen); dan kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen.
Dalam kelompok sandang, komoditas emas menjadi yang paling dominan menyebabkan inflasi yakni sebesar 0,02 persen.
"Kenaikan harga emas terjadi di 76 kota yang dipantau di Indonesia. Tertinggi di Serang naik 6 persen. Tarakan dan Ternate 5 persen," ujar Kepala BPS Suharyanto dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2019).
Sedangkan upah asisten rumah tangga atau pembantu, kata Suhariyanto, cukup mendominasi inflasi pada kelompok perumahan, air, listrik dan gas yakni dengan andil 0,01 persen.
Di samping upah rumah tangga, sub-kelompok lainnya yang memberikan andil besar dalam kelompok tersebut adalah perlengkapan rumah tangga sebesar 0,32 persen.
Setelahnya, ada sub-kelompok tempat tinggal dengan andil inflasi bsebesar 0,09 persen dan sub-kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen.
Meski demikian, jika dilihat berdasarkan kelompoknya, inflasi terbesar pada Juni 2019 berasal dari bahan makan sebesar 1,63 persen.
Sebaliknya, kelompok penyumbang deflasi terbesar sepanjang bulan lalu adalah transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen.
"Transportasi deflasi paling besar yakni 0,24 persen. Karena tarif angkutan udara turun atau deflasi 0,04 persen. Dan bisa dilihat dari 82 kota, 32 mengalami penurunan harga tiket. Tertinggi di Makassar turun 12 persen demikian juga dari Batam 11 persen," kata Suharyanto.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Zakki Amali