Menuju konten utama
Pilgub Jatim 2018

Indo Barometer: Gus Ipul Masih Unggul, Tapi Khofifah Terus Mengejar

“Saifullah Yusuf [Gus Ipul] masih unggul, tapi harus sangat-sangat waspada terhadap Khofifah," kata Muhammad Qodari.

Indo Barometer: Gus Ipul Masih Unggul, Tapi Khofifah Terus Mengejar
Pasangan calon gubernur dan wagub Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dan Saifullah Yusuf-Puti Guntur menunjukan dokumen yang berisi poin Deklarasi Majapahit seusai deklarasi tersebut dibacakan di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (14/2/2018). ANTARA FOTO/Zabur Karuru.

tirto.id - Hasil survei Indo Barometer menyimpulkan Pilkada Jatim 2018 akan berlangsung sengit. Sebab, elektabilitas pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno dan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak cuma terpaut tipis.

Berdasarkan hasil survei yang dirilis Indo Barometer, elektabilitas Gus Ipul-Puti unggul di angka 45,2 persen. Sementara Khofifah-Emil Dardak kalah tipis dengan tingkat keterpilihan 39,5 persen.

Interval tingkat elektabilitas di antara kedua pasangan itu hanya 5,7 persen. Di sisi lain, Indo Barometer mencatat terdapat 15,3 persen pemilih yang belum menentukan pilihannya.

"Menurut saya, ini yang mesin politiknya paling kuat yang akan menang," kata direktur eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari saat memaparkan hasil survei itu, di Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Dia menjelaskan, meskipun elektabilitas Gus Ipul-Puti masih unggul, pasangan ini harus tetap waspada. Qodari mengingatkan ada kesenjangan antara elektabilitas Gus Ipul dengan tingkat kepuasan warga Jawa Timur terhadap kinerja Wakil Gubernur Jawa Timur petahana itu.

Tingkat kepuasan warga Jawa Timur terhadap kinerja Gus Ipul mencapai 76,5 persen. Sementara jumlah pemilih yang menginginkan Gus Ipul menjadi Gubernur Jawa Timur mencapai 60,6 persen.

"Seharusnya [elektabilitas Gus Ipul-Puti] bisa di atas 50 [persen] dengan kepuasan dan tingkat menginginkan kembali yang seperti itu," kata Qodari.

Sementara itu, dia melanjutkan, survei Indo Barometer mengamati ada peningkatan pesat elektabilitas untuk calon gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Pada September 2017, elektabilitas Khofifah hanya mencapai 27,3 persen. Tapi, tingkat keterpilihan mantan Menteri Sosial itu lalu meningkat 13,5 persen hingga menyentuh angka 40,8 persen, pada Januari-Februari 2018.

Sebaliknya, menurut Qodari, elektabilitas Gus Ipul justru menurun, yakni dari 59,2 persen pada September 2017 menjadi 46,6 persen pada Januari-Februari 2018.

"Jadi kalau melihat perkembangan ini, Saifullah Yusuf [Gus Ipul] masih unggul, tapi harus sangat-sangat waspada terhadap Khofifah," kata Qodari.

Hasil survei Indo Barometer mencatat alasan pemilih Jawa Timur menyukai Khofifah karena figur ini dinilai merakyat (14,4 persen), berjiwa sosial dan dermawan (10,1 persen) dan pernah menjabat sebagai menteri sosial (8,8 persen).

Selain itu, alasan lain ialah selama menjabat sebagai Menteri Sosial, Khofifah dinilai cepat dalam memberi bantuan bencana (20,8 persen), berjiwa sosial dan dermawan (5,9 persen) dan mampu memberantas kemiskinan (5,5 persen).

Sementara itu, penyebab pemilih Jawa Timur menyukai Gus Ipul ialah karena merakyat (17,1%), berpengalaman (8,2 persen) dan tegas (7,9 persen). Selain itu, selama menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur, Gus Ipul dinilai memiliki kinerja baik (5 persen), cepat memberi bantuan bencana (4,6 persen) dan pintar (6,3 persen).

Menanggapi hasil survei ini, Wakil Sekjen Partai Golkar Muhammad Sarmuji menilai riset Indo Barometer kedaluwarsa mengingat dilakukan pada 29 Januari - 4 Februari 2018. Dia mengklaim hasil survei lembaga lain menunjukkan Khofifah-Emil sudah menyusul Gus Ipul-Puti.

"Jadi itu menunjukkan waktu itu bisa menentukan sekali," kata Sarmuji.

Sebagai catatan, Partai Golkar merupakan salah satu anggota koalisi pengusung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim.

Sementara itu, dari kubu pendukung Gus Ipul Puti, Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Bambang D.H mengaku senang atas hasil survei Indo Barometer ini. Ia optimistis warga Jawa Timur tidak mau berspekulasi. Karena itu, pengalaman yang dimiliki Gus Ipul dianggap modal yang baik untuk bertarung di Pilgub Jatim 2018.

"Ini bagi kami jadi modal, masyarakat sudah teredukasi baik, tidak mau berspekulasi karena salah pilih, 5 tahun menderita," kata Bambang.

Baca juga artikel terkait PILGUB JATIM 2018 atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Politik
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Addi M Idhom