Menuju konten utama

Indikator Politik Ungkap Biang Kerok Suara Ganjar Merosot

Alasan suara Ganjar-Mahfud merosot karena narasi demokrasi yang digencarkan PDIP tidak selaras dengan basis pendukung mereka yang puas terhadap pemerintah.

Indikator Politik Ungkap Biang Kerok Suara Ganjar Merosot
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut tiga Mahfud MD menilai pertanyaan cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming saat debat cawapres soal carbon capture tidak relevan dengan tema debat. tirto.id/Muhammad Naufal

tirto.id - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia mengungkapkan alasan mengapa suara yang diperolehpasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar-Mahfud, dalam quick count paling rendah yaitu 16,46%. Sementara, Anies-Cak Imin 25,38% dan Prabowo-Gibran 51,17%.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menuturkan, alasan suara Ganjar-Mahfud merosot karena narasi demokrasi yang digencarkan PDIP tidak selaras dengan basis pendukung mereka yang puas terhadap pemerintah.

Terlihat dari hasil survei, basis pemilih Ganjar-Mahfud puas terhadap kinerja demokrasi yaitu 76,1%. Sementara, basis capres-cawapres, Anies-Cak Imin yang puas yaitu 55,9% dan Prabowo-Gibran 80,2%.

"Jadi pemilih Prabowo dan Ganjar puas. Ini lagi-lagi menjelaskan mengapa paslon 3 itu under perform karena basis pendukungnya tidak nyambung dengan narasi PDI Perjuangan dan Mas Ganjar yang terlalu memfokuskan soal demokrasi sebagai civil liberties [kebebasan sipil]," kata Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers, Rabu (21/2/2024).

"Kritikan tajamnya Mas Ganjar, maupun PDIP perjuangan, terutama pelanggaran konstitusi, etika demokrasi, tetapi kalau ditanya pendukungnya mereka puas-puas aja dengan kinerja demokrasi, jadi memang serba salah, ini repot, karena enggak nyambung aspirasi elit dan massanya," tambah Burhanuddin.

Sementara basis Prabowo-Gibran puas karena mengusung keberlanjutan. Para pemilih Prabowo-Gibran pun merasa baik-baik saja terkait demokrasi pada periode Presiden Jokowi saat ini.

"Kalau Mas Anies ini jualan demokrasi dari jualan kebebasan sipil minimal dirasakan 41,8 persen dari pendukung Mas Anies, masih lebih baik dari pada pasis pendukung Ganjar. Ini kalau jualan demokrasi sedang sakit dikalangan pendukung Mas Anies itu punya resonansi 41,8 persen," ungkap Burhanuddin.

Burhanuddin juga menuturkan, basis pemilih partai pada pengusung Anies-Muhaimin, yakni PKB, Nasdem, dan PKS paling tidak puas. Sementara, pemilih yang paling puas dengan demokrasi adalah pendukung Partai Gerindra.

“Kepuasan terhadap presiden dan demokrasi tampak berbeda di antara basis pemilih,” ucap Burhanuddin.

Kalangan pemilih Anies-Muhaimin, lebih kritis terhadap presiden dan pemerintah serta evaluasi terhadap demokrasi. Pemilih Anies-Muhaimin juga tampak lebih militan karena lebih aktif menyampaikan pilihan dan mengajak orang lain untuk memilih capres-cawapres pilihannya.

Untuk diketahui, survei ini diambil berdasarkan total responden sebanyak 2.975 (99,2 persen) dengan toleransi kesalahan atau margin of error +/- 1.8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Para responden diambil berdasarkan metode two stage stratified random sampling dengan jumlah awal sampel dari 3.000 TPS yang tersebar secara proporsional di setiap daerah pemilihan.

Baca juga artikel terkait QUICK COUNT atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Politik
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Intan Umbari Prihatin