Menuju konten utama

Imlek 2023: Sejarah Tarian Barongsai & Makna di Tahun Baru Cina

Apa makna tarian Barongsai dalam perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek bagi orang Tionghoa? 

Imlek 2023: Sejarah Tarian Barongsai & Makna di Tahun Baru Cina
Penari barongsai tampil dalam Pergelaran Pecinan Batavia 2019 di Taman Fatahillah, Kawasan Kota Tua, Jakarta, Sabtu (16/11/2019).ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.

tirto.id - Perayaan Imlek adalah momen di mana masyarakat Tionghoa atau masyarakat penganut Konghucu merayakan hari pertama di bulan pertama pada penanggalan Tionghoa.

Perayaan Tahun Baru Imlek atau Festival Musim Semi, yang pada 2023 ini memasuki Tahun Kelinci Air, dipenuhi dengan ragam tradisi dan ritual, yang rutin dijalankan oleh masyarakat Tionghoa. Salah satunya adalah tarian Barongsai.

Tarian Barongsai menurut China Highlights adalah tarian tradisional asal negeri Cina yang dipertunjukkan dalam momen-momen penting, seperti Tahun Baru Imlek, agar membawa keberuntungan, dan kebahagiaan, karena dipercaya, singa adalah hewan keberuntungan.

Barongsai adalah tarian yang dibawakan oleh 2 orang yang mengenakan kostum singa. Para penari ini menjadi tubuh singa, yang satu menjadi kepala, dan yang kedua menjadi kaki singa.

Kepala barongsai biasanya sangat besar dan menyerupai seperti naga. Bentuk kepala barongsai ini mirip dengan banyak patung singa khas Cina.

Kedua penari ini akan menari dalam kostum singa sambil diiringi musik dengan drum dan simbal yang bertalu-talu, ditambah tabuhan gong yang membuat suasana semakin semarak.

Tarian barongsai meniru berbagai gerakan singa, atau menunjukkan ketangkasan bela diri, yang bisa berbeda-beda tergantung gayanya. Lalu bagaimanakah sejarah dari tarian Barongsai ini?

Sejarah Tarian Barongsai

Tarian Barongsai memiliki sejarah panjang di negeri Tiongkok. Menurut China Culture, sejarah Barongsai sudah tercatat sejak ribuan tahun lalu, yaitu pada Dinasti Tang (618-907).

Ketika itu, Barongsai ditarikan dalam kelompok yang terdiri dari lima singa dengan warna berbeda. Setiap singa diiringi oleh 12 pria yang mengenakan kostum warna-warni, dengan pita merah di sekeliling dahi, serta kuas berwarna merah di tangan.

12 orang yang jadi pengiring singa Barongsai itu disebut sebagai “manusia singa”. Sambil mengiringi singa, mereka menari mengikuti alunan musik yang disebut Melodi Taipin.

Selama lebih dari 1000 tahun, tarian Barongsai terus mengalami perkembangan. Hingga kini, tarian ini berkembang menjadi 2 genre besar yaitu:

  • Tarian Singa Utara

Menurut laman Nations Online, Tarian Singa Utara adalah hiburan khusus untuk Pengadilan Kekaisaran Cina ketika itu.

Singa pada Tarian Singa Utara, memiliki lebih banyak surai yang mengembang. Selain itu penampilan singa mirip dengan singa fu atau anjing Peking.

Sementara itu,menukil situs China Culture, Tarian Singa Utara memiliki sejarah yang lebih panjang dari genre barongsai lainnya. Disebutkan bahwa tarian ini sudah ada sejak era Dinasti Wei (386-534).

  • Tarian Singa Selatan

Tarian Singa Selatan sifatnya lebih simbolis dan ditarikan selama perayaan Tahun Baru Imlek. Singa Selatan ini dibagi menjadi dua kelompok utama,yaitu singa Hok Shan dan singa Fat Shan.

Singa Hok Shan memiliki mulut lurus, tanduk melengkung, dan ekor pendek. Sementara singa Fat Shan memiliki mulut melengkung, tanduk runcing dan ekor panjang.

Salah satu legenda yang menyebutkan tentang keberadaan Tarian Singa Selatan ini tercatat pada Dinasti Qing (1644-1911).

Makna Barongsai di Tahun Baru Cina

Dalam kebudayaan Cina, menurut China Highlights, singa menyimbolkan kekuatan, kebijaksanaan dan superioritas.

Ketika barongsai ditampilkan pada acara penting dan besar, seperti perayaan Imlek, maka artinya, tarian Barongsai ini diharapkan dapat membawa keberuntungan dan mengusir roh-roh jahat.

Selain itu, Barongsai juga diharapkan dapat membawa kemakmuran dan keberuntungan untuk tahun yang akan datang.

Dan yang tidak bisa dilupakan adalah, pertunjukan Barongsai ini dimaksudkan untuk menciptakan suasana meriah, sehingga dapat membawa kebahagiaan di antara orang-orang yang hadir dalam perayaan Tahun Baru Imlek itu.

Sementara itu, sejumlah makna yang bisa dipetik dari berbagai elemen tubuh Barongsai, seperti dikutip dari jurnal online karya Arif Hidayat yang diterbitkan oleh Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto, di antaranya adalah:

- hidung singa yang biasanya berwarna hijau merupakan lambang keberuntungan, kemakmuran, dan pengaruh surga

- dahi yang diberi ornamen cermin adalah simbol untuk menakuti roh jahat

- tanduk di kepala menjadi simbol untuk hidup dan regenerasi serta mewakili unsur perempuan

- telinga dan ekor menjadi simbol kebijaksanaan dan keberuntungan

- tulang belakang adalah wujud dari ular yang menyimbolkan pesona dan kekayaan

- dahi dan jenggot yang berasal dari naga menjadi simbol kekuatan, kepemimpinan, serta mewakili unsur laki-laki

- punuk belakang kepala menyimbolkan umur panjang

Lalu berbagai warna yang ditampilkan dalam tarian Barongsai ini juga memiliki makna dalam, di antaranya adalah:

- kuning yang melambangkan unsur bumi sebagai pusat kehidupan

- hitam melambangkan unsur air dan merujuk pada arah utara

- hijau sebagai lambang dari unsur kayu dan arah timur

- merah menjadi lambang dari unsur api serta merujuk pada arah selatan

- warna putih menggambarkan unsur logam dan arah barat

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Yandri Daniel Damaledo